Arsip Utsmani Ungkap Hubungan Khilafah dengan Nusantara pada Abad Ke-16

Mediaumat.news – Berbagai arsip Utsmani mengungkap hubungan yang erat antara Khilafah Utsmani dengan Nusantara pada abad ke-16 masehi. Hal itu diungkapkan sejarawan Septian AW dalam acara webinar Lingkar Kajian Sejarawan (LKS) yang diselenggarakan Institut Literasi Khilafah dan Indonesia (ILKI), Sabtu (16/1/21) secara daring.

Berbagai salinan arsip tersebut menurut Septian dapat dibaca dalam buku Turki Utsmani-Indonesia: Relasi dan Korespondensi Berdasarkan Dokumen Turki Utsmani terbitan Hitay. Buku tersebut menyajikan 12 arsip yang berkaitan dengan Nusantara, khusus pada abad ke-16.

Menurutnya, buku tersebut juga banyak menyoroti wilayah Aceh dengan topik yang beragam, dari mulai masalah diplomasi politik, militer, maupun seni.

Septian menyebut, koleksi arsip Utsmani tersebut dapat ditemukan dalam buku Ottoman-Southeast Asian Relations: Sources from the Ottoman Archives terbitan BRILL. Di buku ini ditemukan sebanyak 17 arsip yang berbicara wilayah Nusantara pada abad ke-16.

Selain buku-buku yang menyajikan koleksi arsip Utsmani, juga terdapat banyak buku sejarah (historiografi) yang membahas hubungan antara Turki Utsmani dengan Nusantara. Salah satunya adalah Mapping the Acehnese Past. Buku tersebut merupakan kumpulan artikel dari banyak penulis seperti İsmaıl Hakkı Göskoy, Annabel Teh Gallop, Amirul Hadi, İsmaıl Hakkı Kadı, dan lain sebagainya.

Selain itu juga ada buku disertasi karya Giancarlo Casale The Ottoman Age of Exploration yang membahas tentang masa-masa ekspansi atau eksplorasi Turki Utsmani pada abad ke-16 yang bahkan sudah “mengepakkan sayapnya” di Nusantara (Samudera Hindia). Tentu kedua buku tersebut hanyalah salah satu dari belantara literatur sejarah yang mengungkap tema serupa.

Septian menegaskan, secara garis besar, semua arsip tersebut menunjukkan “kontribusi peradaban” yang dilakukan oleh Turki Utsmani pada negeri-negeri Muslim, tak terkecuali di Nusantara yang pada saat itu tengah diduduki oleh Portugis yang berambisi untuk menguasai jalur-jalur rempah yang sangat strategis.

Selain itu, beber Septian, Portugis juga memblokade lalu lintas maritim baik untuk kepentingan niaga maupun ibadah haji kaum Muslim di Nusantara.

“Turki Utsmani mengirimkan bantuan logistik termasuk melakukan ekspedisi militer dalam rangka membantu Muslim Aceh yang tengah berkonfrontasi dengan Portugis,” ujarnya di hadapan 38 sejarawan, mahasiswa sejarah dan peminat sejarah.

Sejarawan film dokumenter sejarah Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN) ini juga menyebutkan, intensitas hubungan khilafah dengan Nusantara tersebut didasari oleh ikatan agama yang telah mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari pada ummah (komunitas global), politik, ekonomi, budaya dan lain sebagainya.[] Anisa Fitriani

Share artikel ini: