Arab Saudi Menjadi Ibu Kota Narkoba Pertama di Timur Tengah!

Saudi Arabia is becoming the drug capital of the Middle East (Arab Saudi menjadi ibukota narkoba di Timur Tengah), demikian judul berita di CNN.

Berdasarkan keterangan Kementerian Dalam Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (31/8), bahwa ada empat puluh tujuh juta pil amfetamin yang disembunyikan dalam pengiriman tepung disita oleh otoritas Arab Saudi di sebuah gudang setelah tiba melalui pelabuhan kering ibukota Riyadh. Sehingga, akhir-akhir ini, media Saudi telah membunyikan alarm atas meningkatnya penggunaan narkoba, hingga seorang kolumnis menggambarkan pengiriman narkotika ke Arab Saudi sebagai “perang terbuka melawan kami, bahkan ini lebih berbahaya daripada perang lainnya.” (edition.cnn.com, 2/9/2022).

**** **** ****

Di bawah pemerintahan Raja Salman dan putranya Muhammad—penguasa de facto kerajaan—, sungguh rezim Saudi ini telah melepaskan jubah Islam yang dengannya rezim Saudi sudah menipu orang sejak berdirinya kerajaan, dan sekarang rezim ini muncul dalam bentuk aslinya, seperti dengan telanjang mengekor pada politik Amerika, normalisasi hubungan dengan entitas Yahudi, menggelar festival musik serta tarian Arab dan Barat di kota-kota Kerajaan, bahkan di Mekah dan Madinah sendiri, juga membuka tempat-tempat bioskop, diskotik dan tempat hiburan lainnya, yang memungkinkan pencampuran antara laki-laki dan perempaun bukan mahram, serta menyerukan emansipasi wanita dan pembebasannya dari keterikatan pada walinya, lalu menyerukan kebebasan ala Barat dengan segala artinya, yang dilindungi oleh negara itu sendiri, hingga sekarang diumumkan bahwa Kerajaan Arab Saudi telah menjadi ibukota narkoba, di mana negara ini telah dibanjiri oleh obat-obatan terlarang untuk mengalihkan perhatian kaum muda dari masalah Islam dan kaum Muslim yang sebenarnya, sehingga konsep kebebasan Barat mudah ditanamkan ketika para pemudanya menggunakan narkoba, na’udzu billah!

Apa yang terjadi di Kerajaan Saudi ini adalah dalam konteks kampanye peradaban Barat untuk melawan Islam, dan membaratkan pemuda Muslim, serta mengubahnya menjadi pemuda mengerikan yang meniru Barat sehingga terjadi dekadensi intelektual dan moral, juga agar Arab Saudi yang kemudian menjadi pengekspor kerusakan ke negeri-negeri Muslim lainnya.

Sudah menjadi jelas bagi umat Islam bahwa para penguasa ini bukan bagian dari mereka, sebab keberadaan mereka itu tidak lain adalah anjing penjaga (herder) untuk melindungi kepentingan Barat di negara kita, bahkan mereka menjadi ujung tombak kaum kafir dalam perang peradaban melawan Islam.

Untuk itu, kami menyerukan kepada umat Islam, terutama para pemudanya, agar menyadari bahaya rencana-rencana yang sedang dijalankan oleh para penguasa untuk melawan umat Islam. Ingat, bahwa mereka tengah menerapkan rencana-rencana Barat untuk melawan umat, serta untuk mengamankan penjarahan sumber daya alam dan membawanya ke negara-negara kaum kafir Barat, sementara umat Islam terus menderita dan sengsara dalam mencari nafkah.

Dengan demikian, maka jalan kebangkitan bagi negara-negara Islam harus dimulai dengan membebaskan diri dari rezim-rezim antek Barat, dan kemudian menegakkan Khilafah di atas puing-puing reruntuhannya, sebab waktunya telah tiba. Nabi saw bersabda:

«ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»

Kemudian akan ada khilafah ‘ala minhājin nubuwah.” (HR. Ahmad).

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 5/9/2022.

Share artikel ini: