Arab Saudi Masih Berambisi Lakukan Normalisasi dengan Israel

Situs web berita Amerika, Axios, mengatakan: “Delegasi kongres mengunjungi Arab Saudi selama masa perang, di mana mereka bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.” Dia berkata, “Pesan yang didengar oleh delegasi kongres, yang dipimpin oleh Senator Republik, Lindsey Graham, dari para pejabat Saudi, adalah bahwa mereka masih berambisi untuk upaya mencapai perjanjian normalisasi dengan (Israel).”

Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, berusaha untuk mencapai kesepakatan besar di Timur Tengah, yang diwakili dengan menyelesaikan perjanjian di mana Arab Saudi akan mengakui (Israel), dan itu diharapkan sebelum dimulainya agresi (Israel) terhadap Gaza pada 7 Oktober.

Senator Graham memuji pendekatan pemerintahan Biden terhadap kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan (Israel). Graham mengatakan bahwa dia “tidak lain adalah memuji pendekatan pemerintahan Biden” terhadap masalah normalisasi Arab Saudi dan (Israel).

Dia menambahkan, “Saya ingin mengucapkan selamat kepada pemerintahan Biden karena telah mengembangkan apa yang telah dilakukan Trump. Saya mencoba bekerja sama dengan pemerintahan Biden untuk mencapai kesepakatan antara Arab Saudi dan (Israel) yang akan membuat dunia lebih stabil.”

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan kepada wartawan, “Arab Saudi telah mengonfirmasi kepada pemerintahan Biden bahwa Kerajaan tersebut masih berambisi untuk mencapai kesepakatan yang akan menormalisasi hubungan dengan (Israel), setelah berakhirnya perang di Gaza.”

Pernyataan Kirby tersebut dikeluarkan bertepatan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Saudi Khalid bin Salman ke Washington pekan ini.

Setelah pertemuannya dengan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, Bin Salman menekankan “perlunya gencatan senjata segera di Gaza, melindungi warga sipil, mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan, dan melanjutkan jalur perdamaian.”

**** **** ****

Terdapat proyek-proyek ekonomi yang menjanjikan dimana Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya telah menjalin kerjasama dengan (Israel), dan disponsori oleh Amerika, baik melalui apa yang dikenal sebagai Jalur Sutra Baru atau sebaliknya … Adapun persoalan Palestina, maka itu bukan merupakan tanggung jawab siapapun dari para penguasa tersebut … Sebaliknya, mereka justru berkonspirasi menentang hal tersebut, bahkan banyak berita yang telah melaporkan bahwa para penguasa Muslim menyarankan para penguasa Yahudi untuk mengakhiri perang Gaza demi kepentingan perdamaian dan normalisasi. [Alwaie (Arab), edisi No. 448-449, Tahun ke-38, Jumadil Awwal-Jumadil Tsani 1445 H./Desember 2023-Januari 2024 M.].

Share artikel ini: