Mediaumat.id – Massa yang tergabung dalam API (Aksi Penyelamatan Indonesia) menyatakan bahwa mereka rindu pemerintah yang punya empati kepada rakyat. “Kami rindu pemerintah yang punya empati kepada rakyat,” ungkap mereka dalam poster yang dibawa pada aksi Tolak Kenaikan BBM, Senin (5/9/2022) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Massa API juga menegaskan, menaikkan BBM merupakan kebijakan yang menyengsarakan rakyat. “Menaikkan BBM dan membatasi penggunaan pertalite untuk kendaraan bercc kurang dari 1500, merupakan kebijakan yang menyengsarakan rakyat,” terangnya.
Mereka memaparkan bahwa negara tetangga, justru menurunkan harga BBM. “Di sini malah BBM dinaikkan, maka kebijakannya ngawur,” kecamnya.
Massa API pun mengutip hadits Rasulullah SAW tentang kedudukan penguasa. “Barangsiapa yang dibebankan oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu mati dalam keadaan menipu rakyat, niscaya Allah akan mengharamkan kepadanya surga,” ungkap mereka mengutip hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Poster senada juga menyatakan bahwa pemerintah tidak punya rasa empati terhadap kesulitan rakyat. “Kalau sudah gagal, nunggu apa lagi? Harga BBM naik, bukti pemerintah gagal mengelola negara,” pungkas massa API.[] Nita Savitri