API Jabar Minta Gubernur Batalkan Pembangunan Patung Soekarno di GOR Saparua

Mediaumat.id – Terkait pembangunan patung Soekarno di Gelanggang Olahraga (GOR) Saparua, Bandung yang peletakan batu pertamanya telah dilakukan pada Rabu (28 Juni 2023), Ketua Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) KH Asep Syaripudin meminta Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat untuk membatalkannya.

“Jika Kang Emil tidak membatalkan pembangunan patung selambat-lambatnya 25 Agustus 2023, maka saya atas nama masyarakat Jawa Barat akan bergerak untuk mengonsolidasikan ulama dan tokoh Jawa Barat, yang mana di akhir kepemimpinan Kang Emil batas akhir tanggal 5 September 2023 kami akan melakukan aksi dengan tema penyerahan rapor merah kepada Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat,’ tuturnya kepada Mediaumat.id, Sabtu (26/8/2023).

Menurutnya, penolakan pembangunan patung Soekarno dari puluhan ormas pergerakan Islam se-Jawa Barat yang tergabung dalam wadah API adalah sebagai ekspresi keimanan.

Dari sisi akidah, ia menjelaskan bahwa syirik itu dosa besar. Dan patung itu adalah patung yang dikultuskan (diagung-agungkan).

“Berbicara dalam terminologi fikih, pembuatan patung itu juga haram. Tidak dibenarkan dalam syariat Islam,” jelasnya.

Sebagai Gubernur Jawa Barat, menurutnya, Ridwan Kamil seharusnya menjaga akidah umat Islam Jawa Barat yang notabene penduduknya lebih dari 48 juta ini sebagai penduduk Muslim terbesar se-Indonesia.

“Sehubungan dengan itu, Gubernur mempunyai kewajiban untuk menjaga akidah umat Islam Jawa Barat. Dan itu adalah indikator berhasil atau tidaknya seorang gubernur dalam memimpin,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan, sebagai seorang Muslim, Ridwan Kamil seharusnya menyelamatkan dirinya dan orang lain.

“Muslim itu kan isim fa’il; aslama – yuslimu – islaman. Aslama itu artinya telah menyelamatkan, yuslimu sedang/akan menyelamatkan, isleman penyelamatan. Muslimun artinya orang yang menyelamatkan. Jadi seorang Muslim itu harus menyelamatkan dirinya dan orang lain,” ucapnya.

Ia kemudian menegaskan, sekarang pilihannya terserah kepada Ridwan Kamil. Apakah jabatannya akan berakhir dengan baik, atau berakhir dengan rapot merah?

“Nah ini mohon untuk dicamkan sebagai penegasan, karena kita tidak berkehendak patung Soekarno berdiri,” tutupnya.[] Muhar

Share artikel ini: