Anwar Abbas: Pertemuan NU-Muhammadiyah Belum Mampu Gali Potensi Umat

Mediaumat.id – Meski pimpinan dua ormas Islam terbesar, NU dan Muhammadiyah telah melakukan pertemuan membahas peran konkret masing-masing terhadap perkembangan dan tantangan zaman yang semakin kompleks, keduanya dinilai belum mampu menggali dan menggerakkan potensi umat.

“Kedua ormas Islam tersebut kita lihat belum mampu menggali dan menggerakkan potensi yang ada pada diri mereka dan juga yang terdapat di kalangan umat dengan sebaik-baiknya,” tutur Wakil Ketua Umum MUI Dr. Anwar Abbas kepada Mediaumat.id, Senin (5/8/2022).

Hal itu menurutnya, tampak dari peran dan kontribusi umat Islam yang belum maksimal.

Artinya, dalam beberapa hal terutama upaya mewarnai perjalanan kehidupan politik dan ekonomi di negeri ini, peran kedua ormas Islam tersebut masih sangat jauh dari yang diharapkan.

Padahal kata Anwar, selain dikenal sangat banyak anggotanya, kedua ormas Islam tersebut juga sarat amal usahanya. Semisal mendirikan lembaga sekolah, pesantren dan rumah sakit.

Diberitakan sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), diwakili oleh Ketua Umum Gus Yahya Cholil Staquf bersilaturahmi ke Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jakarta pada Ahad (4/8).

Bahkan melansir dari postingan yang diunggah oleh Prof. Haedar di akun twitter pribadinya (@HaedarNs), ia dan beberapa perwakilan dari PP Muhammadiyah menyambut langsung Gus Yahya.

“Kami mendiskusikan lebih jauh program-program kerja sama yang lebih melembaga. Dan memang umat bangsa kita memerlukan peran konkret dari Muhammadiyah dan NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia,” tulis ketua umum PP Muhammadiyah tersebut.

Di sisi lain, di antara faktor penyebab yang sangat penting terkait ketidakmampuan menggali dan menggerakkan sebagaimana yang Anwar maksud, yaitu belum adanya kesamaan visi, strategi dan program.

“Belum adanya kesamaan visi, strategi dan program dari kedua ormas Islam tersebut tentang persoalan-persoalan keumatan, kebangsaan dan kenegaraan,” jelasnya.

Untuk itu, ia berharap agar ke depan NU dan Muhammadiyah bisa lebih meningkatkan lagi frekuensi dan kualitas pertemuan dan silaturahminya.

Lantaran itu, ia pun mengutip kata-kata bijak dari Jenderal Besar Sudirman terkait pentingnya membangun silaturahmi yang menurutnya pula, sangat perlu diperhatikan tidak hanya oleh para tokoh dari kedua ormas Islam tersebut, tetapi juga oleh umat Islam semua.

‘Jika kalian ingin menang maka kalian harus kuat. Untuk bisa kuat maka kalian harus bersatu. Untuk bisa bersatu maka kalian harus rajin membangun silaturahmi.’

Pun, diharapkan peran dan kontribusi umat Islam di tanah air dalam hal memajukan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara semakin meningkat secara signifikan.

“Semoga saja silaturahmi tersebut bisa berlanjut dan berjalan dengan baik sehingga bisa memberi arti dan makna yang lebih besar bagi kemajuan umat dan bangsa, serta negara yang sama-sama kita cintai ini,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: