Mediaumat.news – Tanpa konfirmasi kebenaran informasinya, beberapa politikus di Partai Republik AS sempat mencuit ulang (retweet) informasi hoaks mengenai Taliban yang mengeksekusi orang dan digantung di helikopter. Kondisi itu menunjukkan cepatnya respons politisi Barat jika terkait apa-apa yang menyerang syariat Islam dengan tujuan menimbulkan citra negatif terhadap Islam. Hal ini diungkap oleh Direktur Forum World on Islamic Studies Farid Wajdi.
“Agar kemudian tidak ada dukungan terhadap penerapan syariat Islam oleh Taliban dan memberikan tekanan agar mereka lebih kompromi terhadap Barat,” jelasnya kepada Mediaumat.news, Kamis (2/9/2021).
Hoaks yang sejenis akan terus banyak berkembang, menurut Farid, itu adalah bagian dari propaganda hitam yang dimaksudkan menyerang Taliban dan dikhususkan untuk stigma terhadap hukum Islam dan penerapannya.
“Sebagaimana yang pernah direkomendasikan Rand Corporation bagaimana contoh yang harus terus menerus diangkat terkait penerapan syariat Islam adalah apa yang dilakukan oleh Taliban ini sama dengan propaganda buruk terhadap khilafah apa yang disebut dengan ISIS. Khilafah yang dikaitkan dengan ISIS,” ungkapnya.
Dan tentu propaganda hitam itu akan cepat direspons oleh oleh orang-orang yang memiliki paradigma anti Islam seperti politisi Partai Republik tersebut. “Seperti politisi Partai Republik yang dengan cepat meretweet klaim palsu tersebut tanpa mengecek lebih lanjut apakah itu benar atau tidak,” tegas Farid.
Farid juga menjelaskan bahwasanya propaganda hitam terkait Islam itu adalah hasil dari negara-negara imperialis seperti Amerika Serikat. “Yang menghalalkan segala cara, jadi apa yang mereka lakukan adalah bagian dari propaganda hitam Barat. Yang ujungnya untuk memberikan stigma negatif terhadap penerapa syariat Islam,” pungkas Farid.[] Fatih Solahuddin