Mediaumat.id – Anggota Komisi IV DPR RI drh. Slamet mengatakan data rekapitulasi populasi sapi dan kerbau terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) milik Kementerian Pertanian (Kementan) salah.

“Saya katakan dari hari ini data itu tidak valid dan pasti salah,” tuturnya dalam penggalan video yang diunggah di akun Twitter pribadinya @drh_Slamet, Sabtu (11/6/2022).

Dalam video penggalan Rapat Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian bersama jajarannya bulan lalu tersebut, Slamet menyatakan kesalahan data tersebut setelah dirinya mencocokkan dengan fakta lapangan.

“Setelah nanya data, saya konfirmasi ke lapangan Pak. Mohon maaf data dari Kementan diambil dari provinsi dan kabupaten, begitu alurnya. Saya sengaja kemarin menurunkan tim. Datanya ada videonya ada. Dari empat sapi mati dua sapi,” jelasnya masih dalam video yang sama saat menjawab pertanyaan Ketua Sidang.

“Tapi saya cek di data Dinas Peternakan tidak ada satu pun data yang menunjukkan kematian Pak. Enggak ada. Sehingga bisa dipastikan bahwa data yang masuk ke Kementan pasti data bodong,” imbuhnya.

Oleh karena itu, ia minta kasus ini dituntaskan. “Sekarang bagaimana saya ingin mendapatkan gambaran Pak Ketua kalau perlu dituntaskan sebelum kita ngomong tentang anggaran dan lain-lain. Bahwa secara teoritis kan Bapak-Bapak sudah paham, ini morbiditasnya (pernyataan terkena penyakit) 100 persen dan secara penanganan ini memang harus dilakukan pemusnahan. Skenarionya apa? Jadi, ini yang kita akan coba segera selesaikan. Kalau akui saja salah misalnya begitu, kita sudah selesai,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun