Mediaumat.id – Terkait pembatalan program pengalihan kompor LPG 3 kg ke kompor listrik karena mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak salah satunya melalui media sosial, Analis Sosial Media Rizqi Awal menilai, bahwa sosial media telah menjadi sarana pembentukan opini secara masif.
“Tidak bisa dipungkiri sosial media menjadi sarana pembentukan opini secara masif,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Jumat (30/9/2022).
Menurut Rizqi, ketika sebuah isu dilemparkan ke publik, maka tidak bisa dihindari opini yang berkembang di dunia digital, lebih khusus media sosial, forum WhatsApp dan segala macamnya. Seperti ketika arus sosial media menolak penyaluran kompor listrik ini, maka tidak bisa dihindari itu juga akan terjadi di dunia nyata. Opini itu akan terbentuk dan akan memberikan ketidaksetujuan di tengah-tengah masyarakat.
Rizqi melihat, sosial media menjadi salah satu sarana yang bisa jadi efektif untuk menyampaikan pesan kepada penguasa. Sebab ketika ruang publik dibatasi maka ruang digital tidak bisa dibatasi. Sehingga pesan kepada penguasa akan mengalir deras tidak hanya di media sosial terbuka, tapi juga ke media komunikasi yang sifatnya privat misalnya WhatsApp dan Telegram.
“Saat ini amar makruf nahi mungkar harus dilakukan di dua sisi, baik digital maupun di dunia nyata. Karena pada realitasnya kedua hal ini menjadi sesuatu yang penting,” pungkas Rizqi.[] Agung Sumartono