Analis: Penanganan Kasus Deepfake Gampang Asal Pemerintah Tegas

 Analis: Penanganan Kasus Deepfake Gampang Asal Pemerintah Tegas

Mediaumat.info – Analis Media Sosial sekaligus Islamic Inspirator Rizqi Awal menyampaikan, penanganan kasus deepfake (pemalsuan karakter/visual manusia melalui kecerdasan buatan) sebenarnya gampang kalau pemerintah sarat dengan ketegasan.

“Sebenarnya kalau pemerintah mau tegas dalam penanganan (deepfake) ini sebenarnya gampang,” ujarnya kepada mediaumat.info, Ahad (1/9/2024).

Menurutnya, pemerintah dalam hal ini aparat penegak hukum bisa saja mencari tahu suatu akun iklan yang melakukan deepfake artificial intelligence (AI) atau tindak kejahatan memanipulasi gambar, audio, dan video yang meyakinkan seperti aslinya. Di saat yang sama informasi palsu tersebut disebarkan seolah-olah berasal dari sumber yang terpercaya.

Sekadar ditambahkan, AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. AI juga dikenal sebagai kecerdasan buatan atau akal imitasi.

Untuk itu, melacak dan memburu pelaku tindak kejahatan AI ini amatlah mudah. “Tinggal dilihat dari aksesnya segala macam gitu ya. Datanya seperti apa, mempromosikan apa, itu kan sebenarnya bisa dilacak kalau sebenarnya pemerintah mau tegas terkait dengan pemberantasan deepfake ini,” ungkap Rizqi kembali.

Sebagaimana beredar di media sosial, terdapat unggahan video deepfake pengiklanan judi online (judol) dengan menggunakan karakter Ustaz Felix Siauw dan Koh Dennis Lim yang mendukung dan mempromosikannya.

Dengan dalih berbasis syariah dan ingin berbagi rezeki kemenangan, Koh Dennis disebut telah membuat situs judi slot syariah dan mengajak siapa saja untuk berkunjung dengan mengetik kata kunci yang juga disebutkan oleh Ustadz Felix.

Terkait hal ini, Rizqi pun khawatir tidak hanya dua tokoh tersebut yang menjadi korban. Mengingat teknologi AI makin berkembang. Sementara betapa banyak orang yang seakan-akan meyakini suatu pernyataan dari deepfake adalah pernyataan dari tokoh dimaksud padahal tidak demikian.

Artinya, deepfake dimaksud juga sangat mungkin menyasar siapa pun termasuk presiden. “Bahkan bisa jadi presiden dimunculkan untuk seakan-akan melegalkan terkait dengan kasus pornografi dan judi online ini sendiri,” kata Rizqi.

Ia memaparkan, perkara ini muncul sebagai dampak sistem sekuler yang saat ini diterapkan. “Kenapa ini bisa muncul? Karena sekularisme-kapitalisme itu menjadi leluasa di dalam sistem hari ini,” singgungnya, mengenai penyebab kemunculan kejahatan AI ini.

Makanya, menjadi sangat penting meningkatkan faktor akidah di tengah-tengah umat. Tak hanya itu, penegakan hukum juga harus kuat dan berkeadilan. [] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *