Angkatan Udara Mesir menghancurkan sejumlah kendaraan yang melakukan serangan terhadap sebuah masjid milik kelompok sufi di sebelah barat kota El Arish, Sinai Utara, Mesir, pada hari Jum’at (24/11). Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 235 orang dan melukai puluhan lainnya. Pada saat itu juga, Presiden Abdul Fattah al-Sisi berjanji untuk balas dendam atas nama para korban serangan yang belum diakui oleh pihak manapun.
Angkatan udara juga menargetkan “sejumlah pos teroris yang berisi senjata dan amunisi milik pribadi para anggota kelompok takfīri,” kata juru bicara militer Mesir Kolonel Tamer Rifai.
Sebelumnya sumber Aljazeera mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur melancarkan tiga serangan udara di wilayah selatan Sheikh Zwaid di provinsi Sinai Utara. Kantor berita Reuters melaporkan bahwa tentara Mesir mulai melakukan serangan udara di dekat daerah serangan tersebut. Reuters menambahkan bahwa serangan tersebut terkonsentrasi di beberapa daerah pegunungan di sekitar masjid, yang diyakini sebagai tempat para penyerang bersembunyi.
Presiden Sisi—yang mengumumkan berkabung selama tiga hari—mengatakan bahwa angkatan bersenjata dan polisi sipil akan membalaskan dendam untuk para korban, dan mengembalikan keamanan serta stabilitas dengan kekuatan maksimal dalam waktu dekat (Al Jazeera Net, 25/11/2017).
* * *
Semoga Allah merahmati para korban meninggal dan yang terluka, innā lillahi wa innā ilaihi rāji’ūn (kita milik Allah dan kita akan kembali kepada-Nya). Ya Allah, terimalah mereka di sisi-Mu di antara ahli ibadah dan kebaikan, balaskan dendam pada mereka yang telah melakukan pengkhianatan saat mereka sedang mendirikan shalat, dan balaskan dendam pada rezim Mesir yang tiran, yang membuka negara bagi Amerika dan ekornya dari orang Yahudi dan yang lainnya untuk mempermainkan Mesir dan keamanannya. Sisi adalah tertuduh sampai terbukti sebaliknya. Tidakkah insiden pemboman gereja masih segar dalam ingatan kita, juga insiden sebelumnya, yaitu pembunuhan para demonstran di lapangan, semua itu tidak lain adalah bukti atas kejahatan dan kekejamannya, serta kedekatan Sisi dengan Amerika dan para anteknya adalah bukti lain atas hal ini.
Sungguh, tuduhan itu mungkin juga telah disiapkan oleh para tertuduh. Tuduhannya adalah “terorisme” dan mereka yang dituduh adalah “para teroris”. Bahasa adalah bahasa Amerika, dan dialek adalah dialeknya, yaitu “berada bersama kami atau bersama teroris!” Inilah yang Sisi katakan sekarang kepada rakyatnya, dan inilah bahasa yang bisa dia gunakan: penindasan, pembunuhan, pelanggaran kesucian, serta pemboman terhadap masjid dan gereja dengan dalih “terorisme dan para teroris”.
Dan terkadang orang berkata: Ucapan Anda ini adalah tuduhan tanpa bukti. Maka saya jawab: Memang ucapan yang benar terkadang tampak sebagai tuduhan tanpa bukti. Ya, terkadang begitu yang terjadi. Namun sebenarnya, bahwa mereka yang memiliki sedikit pengetahuan saja tentang strategi Amerika di Timur Tengah, secepat mungkin akan menyadari bahwa pemboman di sini dan di sana secara langsung mendukung strategi tersebut. Sementara pengokohan para antek hanya alat untuk menghabisi musuh-musuhnya, dan semua itu hanya untuk meneror rakyat atas nama (terorisme dan para teroris).
Sedang untuk mengintervensi langsung urusan negara hanya bisa dengan argumen yang kuat dan telah siap, yaitu (terorisme dan para teroris). Bukankah dengan argumen ini juga Amerika telah menghancurkan Afghanistan, Irak, Suriah dan lainnya. Lalu setelah itu masihkah dibutuhkan bukti terkait hal sama yang menggunakan strategi Amerika di wilayah ini?
Kejahatan itu jelas, dan para penjahatnya juga terlihat sangat jelas, bagi kami hal itu begitu sederhana. Bukankah Sisi antek Amerika itu merebut kekuasaan Mesir dengan paksa? Bukankah Sisi membuka negara ini bagi musuh-musuh umat, yaitu Yahudi dan Amerika? Bukankah Sisi melancarkan perangnya yang zalim untuk melawan warga Sinai guna memberikan keamanan terhadap entitas Yahudi? Bukankah Sisi menempatkan lawan-lawannya di penjara dan melecehkan kehormatannya? Bukankah Sisi meneror rakyatnya di Mesir, dan menyebarkan korupsi di negara ini? Lalu, dengan semua ini masihkah dikatakan tidak ada bukti. Bukti untuk apa? Bukti atas kejahatan Sisi? Bukti atas strategi menundukkan dunia Arab dan Islam pada Amerika?
Allah SWT berfirman: “Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.” (TQS Asy-Syu’āra [26] : 227). [DR Faraj Mamduh – Muhammad Bajuri]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 26/11/2017