Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (12/5) meminta pemerintah Afghanistan dan Taliban untuk bekerja sama dalam menyeret para pelaku serangan ke rumah sakit dan pemakaman ke pengadilan. Serangan itu mengakibatkan puluhan korban meninggal. Pompeo menggambarkan serangan terhadap sebuah rumah sakit bersalin di Kabul sebagai tindakan kejahatan absolut, sementara Taliban menolak bertanggung jawab atas serangan ini, serta pemboman bunuh diri yang menargetkan pemakaman di Afghanistan timur.
Amerika, setelah menandatangani perjanjian dengan Taliban pada akhir Februari lalu, berupaya mempersiapkan Taliban untuk terlibat dalam rezim Afghanistan, dan menuntut pemerintah agar bekerja sama dengannya dalam menangani serangan yang terjadi di Afghanistan.
Amerika menginginkan Taliban menjadi penjaga rezim yang didirikannya agar rezim itu tetap berdiri, seperti halnya Otoritas Palestina yang menjadi penjaga bagi entitas Yahudi, dan seperti faksi-faksi Suriah yang terkait dengan Turki, Erdogan yang telah menjadi penjaga kepentingan rezim Suriah, dan memerangingi kekuatan rakyatnya. Semua ini hasil dari konsesi yang mengarah pada penghinaan dan pengkhianatan terhadap bangsa dan agama (hizb-ut-tahrir.info, 14/5/2020).