Amerika Menyerang Prancis karena Usahanya untuk Bebas dari Kebijakan Amerika

 Amerika Menyerang Prancis karena Usahanya untuk Bebas dari Kebijakan Amerika

Media-media Amerika meluncurkan kampanye melawan Prancis karena mengambil sikap untuk membebaskan diri dari Amerika, pemimpin Barat, terutama setelah kunjungan Presiden Macron ke China dan pernyataannya tentang Taiwan.

Pada 10 April 2023, Euronews mengutip New York Times yang mengatakan, “Kunjungan Macron merongrong upaya Amerika untuk membendung pengaruh rezim otoriter yang dipimpin oleh Presiden China Xi Jinping.”

Mengutip Wall Street Journal dalam editorial dewan redaksinya bahwa sikap Presiden Prancis terkait Taiwan sebagai sebuah kegagalan. Bahkan mantan Presiden AS Trump memasuki barisan dan menyerang Presiden Prancis, dengan mengatakan: “Macron, dia adalah seorang teman, yang mencium pantat Presiden China Xi Jinping.”

Prancis berusaha untuk memimpin Uni Eropa dan membebaskan diri dari kebijakan Amerika. “Prancis benar-benar semakin terlibat di kawasan Indo-Pasifik,” kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.

Presiden Prancis Macron menanggapi pernyataan ini selama kunjungannya ke Belanda pada 13/4/2023, dia mempertahankan sikapnya dan menolak ketergantungan pada Amerika, dengan mengatakan: “Menjadi sekutu tidak berarti menjadi pengikut, dan itu tidak berarti bahwa Anda tidak lagi memiliki hak untuk memiliki pemikiran Anda sendiri.”

“Bukan berarti kami akan mengikuti orang-orang yang paling radikal di negara yang menjadi sekutu kami,” katanya.

Macron mengatakan selama kunjungannya ke China: “Uni Eropa seharusnya tidak tunduk pada Washington atau Beijing dalam masalah Taiwan.”

Dia berkata: “Sikap Prancis dan Eropa sama terkait Taiwan. Kami dengan status quo, dan kebijakan ini tetap dan tidak berubah.”

Semua tahu bahwa Amerika mengakui status quo Taiwan, bahkan Amerika tengah berupaya melanggar perjanjian yang terkait dengan China pada tahun 1979 dan pengakuannya atas satu China. Amerika ingin para pemimpin Eropa mengikuti jejaknya dan tidak keluar dari balik jubahnya atau memberontak melawan hegemoninya, serta mengikutinya selangkah demi selangkah dalam berurusan dengan China dan lainnya. Ketika Amerika melibatkan mereka dalam perang Ukraina adalah untuk menjauhkan mereka dari Rusia, dan untuk mendapatkan kekuatan ekonomi dengannya, serta untuk mengamankan energi murah darinya.

Para politisi yang sadar dan berjuang untuk menegakkan Khilafah harus memantau situasi internasional dan memperhatikan kontradiksi sikap antara sekutu di Barat, yang dengannya diharapkan untuk mendapatkan keuntungan, sehingga mereka dapat menangkal kejahatannya terhadap umat Islam, dan agar mereka dapat mendirikan negara mereka (Khilafah), negara yang menyebarkan kebaikan dan petunjuk (hizb-ut-tahrir.info, 13/4/2023).

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *