Seorang pejabat WHO mengatakan pada hari Selasa (31/3) bahwa pandemi virus Corona (Covid-19) “masih jauh dari berakhir” di wilayah Asia-Pasifik.
Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, Takeshi Kasai, mengatakan bahwa langkah-langkah saat ini untuk menahan penyebaran virus hanya memberi waktu bagi negara-negara agar mempersiapkan penularan infeksi berskala besar, sambil menyatakan bahwa bahkan dengan semua tindakan ini, risiko penularan di wilayah tersebut tidak akan hilang, selama pandemi masih berlangsung.
Dia menambahkan bahwa kita akan melihat penyebarannya yang lebih luas lagi (www.aljazeera.net , 31/3/2020).
Kita semua hidup dalam kenyataan penyebaran virus Corona, terlepas dari bagaimana keberadaannya. Sungguh, ia merupakan penyakit yang telah mengungkap realitas sistem kapitalis yang mengatur dunia, dan ketidakmampuannya untuk mengurusi urusan manusia. Sehingga hari ini kita menemukan kehancuran total dalam sistem kesehatan di tingkat dunia, dan ini semua karena komplikasi sistem kapitalis yang memusatkan semua perhatiannya pada utilitarianisme, bahkan sekalipun itu dalam hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan urusan manusia, juga bukan untuk kepentingan kemanusiaan.
Mereka telah dan sedang mengerjakan dua hal: Pertama, melakukan perlombaan senjata, sekalipun dengan mengorbankan umat manusia. Kedua, menumpuk keuntungan, seberapapun zat yang tersebar. Oleh karena itu, hari ini Anda melihat polusi yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia, dan kurangnya kekebalan pada tingkat individu dan pemerintah, hal ini disebabkan oleh sistem yang diterapkan, di mana sistem ini memungkinkan untuk menggunakan bahan apapun, termasuk yang berbahaya bagi manusia hanya untuk keuntungan, bahkan miliaran dihabiskan di bidang permainan, hiburan, dan yang lainnya, juga hanya demi keuntungan. Dan tidak satu persen pun dari dana yang dihabiskan itu untuk hal yang bermanfaat bagi manusia dalam rangka menjaga urusan kesehatan mereka, budayanya, dan sebagainya.
Itulah sebabnya, hari ini virus kecil ini menyapu dunia karena usangnya sistem global yang belum dan tidak akan ada kepedulian terhadap penjagaan urusan rakyatnya. Sebaliknya, kepedulian yang ada hanya untuk bagaimana menjarah kekayaan rakyat, hingga kemiskinan, pembunuhan, dan lainnya menyebar. Bahkan mereka memperdagangkan segala sesuatu yang membahayakan manusia, dan justru manusia itu sendiri, mereka perdagangkan.
Apa yang diderita dunia saat ini, yaitu fenomena virus kecil, akan tetapi kenyataannya adalah keusangan sistem global yang keji, yang menyeret dunia ke dalam bencana ini. Suatu hari kita bisa selamat dari pandemi ini, akan tetapi saya memberi tahu seluruh dunia bahwa ini adalah krisis pertama, bukan yang terakhir, alasannya adalah bahwa tidak ada sistem yang melindungi dunia, bahkan kita masih dalam pelukan pihak yang membawa kita kesengsaraan ini. Jadi seperti yang mereka katakan: “Sebelum Corona, tidak seperti sesudahnya!”
Umat manusia saat ini menderita akibat sistem global yang menguasainya. Sehingga hal ini memerlukan pemberantasan dan penggantian yang cepat. Kita membutuhkan pemulihan yang cepat untuk menjaga umat manusia dari panen berikutnya atas apa yang telah ditanam kapitalisme, bahkan kita sangat membutuhkan sistem global baru, yang sifat terpentingnya adalah ilahi (berasal dri Allah), bukan buatan manusia, untuk melindungi umat manusia. Sungguh saat ini kita sedang memulai beberapa krisis, yang pertama adalah krisis sistem kesehatan, kemudian diikuti oleh beberapa krisis, yang terbesar di antaranya adalah krisis kehancuran finansial global yang diperkirakan segera terjadi. Sayangnya, kita dipaksa untuk hidup seperti itu, kita suka atau tidak, itu adalah panen atas apa yang ditanam.
Akan tetapi kita harus bekerja keras untuk menggantinya dengan sistem ilahi, yaitu Islam, karena Islam mengurusi urusan semua umat manusia, tanpa diskriminasi, sementara kepeduliannya bukan utilitarianisme dan keuntungan, namun perhatiannya adalah untuk mengurus urusan, sebab Islam melihat manusia sebagai hal utama, di mana semua yang ada di alam semesta ini adalah untuk melayaninya, menjaganya, dan menjamin semua kebutuhannya. Sehingga kita kembali seperti kita dulu hidup, yaitu untuk menyembah Allah subhānahu wa ta’āla dan tidak mendurhakai-Nya.
Hari ini, kami menyerukan kepada setiap yang mukhlis di dunia ini, untuk membuka halaman, mimbar, dan pena Anda, guna menyingkirkan sistem ini, dan kembali ke asal kita bahwa kita adalah hamba Allah, bukan hamba bagi harta dan yang sejenisnya.
Hari ini jelas bagi semua orang bahwa oba dunia ada di tangan kita, umat Islam. Untuk itu, singkirkan debu para antek dan boneka, jangan tertipu oleh kelicikan dan omongan manisnya. Tegakkan Khilafah Anda, agar ia menjadi penyelamat bagi semua umat manusia, dan bersegeralah melangkah bersama para pejuang untuk mengembalikan Khilafah. Mereka adalah orang-orang yang memiliki pengalaman, dan mereka adalah para pelopor bidang ini, hingga Allah menolong kita, dan Allah adalah sebaik-baik penolong. []
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 5/4/2020.