Amerika Membiarkan Para Anteknya di Suriah dan Sekitarnya dalam Kebingungan

Kantor berita Reuters (5/1) mengutip pernyataan seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Amerika, pada hari Jum’at, bahwa Amerika Serikat tidak menjadwalkan untuk menarik pasukannya dari Suriah, tetapi tidak berencana untuk tetap tanpa batas waktu. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pesan yang kuat, bahwa pasukan AS mungkin saja akan tetap berada sampai perang melawan organisasi negara (ISIS) berakhir.

Untuk menjaga hubungan anteknya dengan kekuatan-kekuatan demokratis Suriah, maka para pejabat Kementerian Pertahanan Amerika (Pentagon), pada hari Jum’at, memuji pasukan yang didukung dan dipersenjatai AS dengan mengatakan, bahwa “AS masih akan mengambil kembali sejumlah wilayah dari organisasi negara (ISIS) di Suriah.” Pujian ini dikeluarkan hampir dua minggu setelah Washington mengumumkan akan menarik pasukannya, sekitar 2.000 tentara dari Suriah. Trump mengatakan pada saat itu bahwa “pasukan telah berhasil dalam misi mereka dan tidak ada lagi kebutuhan mereka di sana.”

Keputusan pemerintah ini mengejutkan para pejabat di Washington dan para sekutunya. Bahkan hal itulah yang menjadi alasan pengunduran diri Menteri Pertahanan, Jim Matisse. Sementara Turki telah mengupayakan koordinasi penuh dengan Amerika untuk mengisi kekosongan di timur Sungai Eufrat. Akan tetapi kekhawatiran faksi-faksi Kurdi sebagai antek Amerika memberi bayangan keraguan pada beberapa pejabat Amerika, yang mendorong mereka untuk menuntut Turki agar “tidak memerangi orang Kurdi”, sehingga membuat marah Turki.

Karena banyak aktor di Suriah dan sekitarnya yang tidak memiliki kebijakan yang jauh dari Amerika, maka semua yang dikeluarkan oleh Washington membingungkan mereka para pigmi ini, termasuk Presiden Turki Erdogan, yang berkoordinasi dengan Presiden Trump, dan kemudian melihat bahwa politisi di Washington tidak setuju pada pendapat tertentu, lalu menunda intervensinya di Suriah, sehingga membuat gerakannya tetap berosilasi hingga ada kepastian pendapat yang datang dari Washington dengan tegas. Kebingungan ini tentu dialami juga oleh faksi-faksi Kurdi dan Suriah lainnya yang menjadikan diri mereka antek Amerika, bahkan boneka dari antek Amerika (hizb-ut-tahrir.info, 7/1/2019).

Share artikel ini: