Ambruknya Kapitalisme, Tegaknya Khilafah

 Ambruknya Kapitalisme, Tegaknya Khilafah

Mediaumat.id – Pondasi kapitalisme semakin hari kian rapuh. Dari segi konsep, ideologi kapitalisme telah menunjukkan kerapuhannya. Demikian ungkap Pengamat Politik Muhammad Kemal Idris dalam acar Diskusi Publik “Ambruknya Kapitalisme, Peradaban Islam” pada Ahad (20/2/2022) di Makassar.

Fakta tentang rapuhnya kapitalisme ini banyak diulas oleh Ustad Muhammad Kemal Idris sebagai pemateri pertama. Misalnya ketika meletakkan kedaulatan di tangan manusia. Artinya untuk menentukan benar dan salah, dikembalikan kepada akal dan hawa nafsu manusia. Bukan pada dalil kitab suci.

“Kapitalisme sebenarnya rapuh. Karena menjadikan sektor ekonomi non riil sebagai basis utama. Sekitar 700 triliun dolar uang berputar di lantai bursa. Semetara hanya 7 triliun dolar yang berputar di ekonomi riil. Terjadilah bubble economy. Ekonomi balon. Kelihatannya besar, tetap hampa,” jelas Ustad Muhammad Kemal Idris.

“Sudah 101 tahun umat Islam hidup tanpa Khilafah dan di bawah bayang-bayang kapitalisme. Dan kita bisa lihat bagaimana sengsaranya kaum muslimin hari ini. Saatnya umat ini kembali hidup berlandaskan syariat Islam, di bawah naungan Khilafah. Apalagi banyak dalil dan pendapat ulama tentang kewajiban menegakkan Khilafah,” tutup Ustad Muhammad Kemal Idris.

Tantangan Berdirinya Khilafah

“Kesulitan yang dihadapi oleh seorang muslim, apakah tantangan atau kesulitan itu sebagai sebuah peringatan atau ujian?” ungkap Ustad Denny  Hakim selaku pemateri kedua.

Menurut beliau membedakan peringatan dan ujian adalah perkara penting. Jika kita berbuat maksiat dan Allah menurunkan kehidupan yang sempit, merasa datang kesulitan, maka itu adalah peringatan.

Sementara ujian itu akan datang kepada orang yang justru menunjukkan ketaatan kepada Allah. Jadi jangan disangka, orang yang berhijrah tidak akan diberikan cobaan oleh Allah. Mereka akan dicoba dalam bentuk ujian.

Dalam menegakkan Khilafah pun begitu. Akan Allah hadirkan berbagai kesulitan, yang merupakan ujian kepada para pejuangnya.

Ustad Denny Hakim mengungkapkan contoh, banyaknya ulama yang hari ini dipersekusi. Padahal yang mereka sampaikan adalah sesuatu yang benar. Dan apa yang mereka cegah adalah sebuah kemungkaran.

Meskipun banyak tantangan dalam menegakkan Khilafah, Ustad Denny Hakim berpesan untuk tetap istiqamah berdakwah. Memberikan pencedasan kepada umat. Inilah konsekuensi dari seorang aktivis dakwah.

“Istiqamahlah dalam dakwah. Dakwah seperti apa? Tentu dakwah yang menyeru menegakkan Islam secara kaffah. Bukan dakwah pada Islam yang sebagian-sebagian. Kalau mengajak umat berislam secara kaffah, maka syariat seperti salat, puasa, zakat, akan termuat semuanya,” jelas Ustad Denny Hakim.

Layakkah Islam Memimpin Dunia?

Saat kapitalisme telah nyata menunjukkan kerapuhannya, apakah Islam layak menggantikan? Tentang kelayakan Islam untuk tampil sebagai pemimpin peradaban, dibahas oleh Ustad Fauzan Abu Rifqi, selaku pemateri terakhir.

Menurut Ustad Fuzan Abu Rifqi, ada empat faktor pendukung sehingga slam layak memimpin dunia. Keempat ukuran itu adalah Islam adalah ideologi universal yang dapat menyatukan umat manusia dari berbagai latar belakang.

Kedua adalah populasi penduduk muslim di dunia. Populasi muslim yang tidak sedikit, dan menempati hampir seluruh penjuru dunia.

Faktor pendudukung ketiga adalah secara geopolitik, banyak negeri-negeri Islam yang berada pada posisi strategis. Sehingga seharusnya mampu mengendalikan dunia.

Dan keempat dunia Islam memiliki kekuatan ekonomi dan militer yang sangat dahsyat. Seharusnya dengan empat faktor ini sudah cukup membuat Islam menjadi pengendali dan pemimpin peradaban dunia.

Kebutuhan dunia akan pemimpin baru, yaitu Islam, adalah sesuatu yang sangat mendesak. Seharusnya tidak boleh lagi umur kapitalisme diperpanjang. Karena kerusakan dan derita yang disebabkannya sudah begitu parah.

“Semoga acara ini bisa memberikan energi baru dan harapan besar. Bahwa hanya dengan Islam dunia ini akan selamat. Tanpa Islam, dunia ini akan seperti ini terus. Untuk itu saya mengajak kepada kita semua untuk menjadi bagian besar dari perjuangan besar, melanjutkan kehidupan Islam,” ungkap Ustad Fauzan Abu Rifqi.

Kegiatan Diskusi Publik ini juga direlay melalui channel YouTube Dakwah Sulsel, yang masih bisa kita saksikan tayangannya melalui link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=XZqARAKKhIs&t=757s

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *