Aliansi Masyarakat Riau Serukan Bela Palestina dengan Jihad dan Khilafah
Mediaumat.info – Sekitar 300 massa Aliansi Masyarakat Riau turun ke jalan menyerukan bela Palestina dengan jihad dan khilafah, Sabtu (16/11/2024). Dengan mengusung poster dan spanduk seruan bela Palestina dengan jihad dan khilafah, mereka longmarch dari gedung Pusat Arsip dan Perpustakan Daerah Riau Soeman HS menuju Bundaran Tugu Zapin.
Aksi yang dilakukan ini merupakan bentuk kepedulian umat Islam yang ada di Riau untuk rakyat Palestina yang sudah satu tahun lebih dibantai secara biadab oleh Zionis Yahudi laknatullah ‘alaihim.
Menurut Praktisi Pendidikan Yadi Isman saat mengawali orasi para, penguasa penguasa Muslimin mereka justru malah membenarkan yang dilakukan oleh Amerika.
“Ini namanya pengkhianatan, dengan mengakui dan mendukung Israel. Apakah ini harus dibiarkan saudara-saudaraku?” pekiknya.
Peserta aksi pun menjawab,” Tidak.”
“Kekejaman apa lagi, yang lebih kejam yang dilakukan oleh Yahudi laknatullahalaih? Coba bayangkan kalau anak-anak yang dibantai yang lagi main sepeda, yang lagi main bola ditembak, dibom, dibantai, dihancurkan rumah-rumah mereka!” katanya dengan lantang.
“Mereka berteriak, ‘Aynal Muslimun (di mana Muslimin)? Aynal Muslimun? Aynal Muslimun?’ Apa jawaban kita? Maka kita jawab, ‘Labaik (kami datang),” lanjutnya.
Sedangkan Ulama Aswaja Riau Ustaz Enggel Setiawan menyampaikan persoalan Palestina dan seluruh kaum Muslimin itu bisa selesai dengan menegakkan kembali khilafah.
Khalifah terdahulu, sebutnya, saat satu Muslimah dilecehkan, pemimpin itu mengirim puluhan ribu pasukan.” Itu hanya untuk satu wanita Muslimah,” cetusnya.
Dengan suara menggelegar ia menyebutkan hari ini seolah-olah darah kaum Muslim itu tidak ada artinya, seolah darah kaum Muslim itu tertumpah dengan mudah saja tidak ada harganya.
“Selama dakwah kita, selama seruan kita tidak menuju kepada yang satu itu maka tidak mungkin akan selesai persoalan Palestina,” tekannya.
Kemudian Cendekiawan Muslim Riau Muhammadun mengawali dengan bertanya, “Kota apa yang paling jauh? Kota Al-Quds!”
Muhammadun menceritakan pidato wakil menteri luar negeri Indonesia, ia mengatakan penjajahan di Palestina harus dihentikan.
“Pernyataan seperti itu terjadi sudah terjadi, sudah dilakukan puluhan kali puluhan tahun tapi ternyata omon-omon,” bebernya.
Menurutnya kaum Muslim berharap menyelesaikan Palestina masalah mendasar ini, masalah penjajahan, masalah Masjidil al-Aqsha di Palestina kepada kaki tangan Barat, kaki tangan Eropa, kaki tangan Amerika.
“Tidak mungkin,” tegasnya, “alasannya ada belenggu yang menyelemuti mereka.”
“Belenggu itu pikiran-pikiran sekularisme, liberalisme, qaumiyah, wathaniyah dan kepentingan-kepentingan pragmatisme. Oleh karena itu tidak ada jalan lain solusinya harus kembali kepada solusi Islam solusi yang sangat manusiawi yang sangat konstitusional,” ucapnya.
Ia menekankan mengusir penjajah Israel dengan militer, karena Israel hanya mengenal dengan bahasa kekuatan.[] Muhammad Nur
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat