Mediaumat.id – Semenjak tahun 1882, Khalifah Abdul Hamid II menempatkan 10 orang konsul di kota yang menjadi jantung pemerintahan Hindia-Belanda, Batavia, salah satunya adalah Ali Galip Bey.
“Konsul Abdul Hamid II di Batavia berikutnya adalah Ali Galip Bey, seorang pejabat Utsmaniah yang dulunya bertugas di Kementerian Luar Negeri Khilafah Utsmaniah Bidang Penerjemahan. Sebagaimana konsul Utsmaniah sebelumnya, Ali Galip Bey dianggap sebagai wakil Khilafah di Nusantara,” tutur narator film dokumenter sejarah Islam Jejak Khilafah di Nusantara 2 (JKDN 2) Akhmad Adiasta dalam JKDN 2 yang tayang perdana, Rabu (20/10/2021) secara daring.
Menurut Sejawan Nicko Pandawa, Ali Galip Bey kerap diminta oleh penduduk Batavia untuk mengisi khutbah Jumat di masjid-masjid mereka.
Menurutnya, Galip Bey sering mengisi khutbah di Masjid an-Nawier di Pekojan, terus Masjid Habib Luar Batang, Masjid al-Mubarak di Krukut dekat Glodok. Dalam khutbahnya, Ali Galip Bey senantiasa mendoakan nama Sang Amirul Mu’minin, Khalifah Abdul Hamid II.
“Terus dia cerita, kalau para jamaah, para penduduk Batavia yang menjadi jamaah Jumatnya, itu selalu meledak tangisannya ketika mereka mendengar nama Sultan Abdul Hamid II, sebagai Khalifah mereka,” bebernya.
Akhmad menuturkan, Ali Galip Bey sangat peduli terhadap urusan kaum Muslim di Nusantara. Selain berkhutbah, dakwahnya yang lain ialah mendistribusikan Al-Qur’an cetakan Matbaa-i Osmaniye di kalangan rakyat Nusantara.
Ketika Gunung Krakatau meletus di Selat Sunda pada tahun 1883, ribuan rakyat menjadi korban terutama di Lampung dan Banten, Ali Galip Bey yang saat itu sedang bertugas di Batavia langsung bergegas pergi ke wilayah yang dulunya bekas Kesultanan Banten itu untuk menolong korban tsunami akibat letusan Krakatau.
Galip Bey berusaha meyakinkan masyarakat Banten, bahwa Khilafah Utsmaniah akan selalu bersama mereka. “Kepedulian dari konsul Khalifah Abdul Hamid II ini begitu membekas di hati rakyat Banten,” ujar Akhmad.
Menurut Akhmad, Konsul kehormatan Utsmaniah yang pertama kali ditugaskan Khalifah Abdul Hamid II ke Batavia adalah Sayyid Abdul Aziz al-Baghdadi, seorang Arab kelahiran Baghdad yang sudah lama tinggal di Batavia dan terkenal dermawan bagi Muslimin di sana. Sayyid Abdul Aziz segera menjadi harapan bagi rakyat Nusantara, khususnya di Batavia, yang sudah lama tertekan dengan penindasan kolonial Belanda.
“Ia menjadikan rumahnya di Tanah Abang sebagai Kantor Konsulat Khilafah. Hari ini, kantor tersebut beralih fungsi menjadi Museum Tekstil,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it