Aktivis Dakwah Muslimah: Pernyataan Paus Sakiti Umat Islam

Mediaumat.info – Pernyataan Paus kepada Associated Press (AP) yang menyebutkan kedatangannya ke Indonesia dalam rangka memerangi ekstremisme di negeri mayoritas Muslim ini, dinilai sangat menyakiti umat Islam karena tuduhan tersebut merupakan propaganda global Barat terhadap Islam dan kaum Muslim.

“Pernyataan ini jelas sangat menyakiti umat Islam. Tuduhan ini adalah propaganda global Barat terhadap Islam dan kaum Muslimin,” ujar Aktivis Dakwah Muslimah Sulistiawati Ummu Salamah kepada media-umat.info, Senin (9/9/2024).

Menurut Sulistiawati, narasi yang disampaikan Paus tersebut senada dengan pernyataan George W. Bush pada 2001 sebagai kampanye global anti terorismenya, yang menyebut “Setiap negara, di setiap kawasan, sekarang harus membuat keputusan. Anda bersama kami atau Anda bersama teroris,” dan jelas sasarannya adalah umat Islam dan ajarannya.

Sulistiawati menyayangkan, propaganda global ini malah disambut positif dengan kampanye moderasi ajaran Islam.  Dengan moderasi beragama ini, konsep Islam tentang perang atau jihad fi sabilillah dijauhkan dari makna syariahnya, yakni perang. Sehingga hal tersebut seakan-akan ingin menjelaskan pada dunia bahwa Islam memang jahat, teroris dan ekstremis.

Padahal di sisi lain, kata Sulistiawati, Barat dengan demokrasinya, tak malu lagi melindungi pembantaian manusia. Barat yang mengaku sebagai penjaga kemanusiaan dan perdamaian, telah mendukung bahkan menjaga teroris dan jagal seperti entitas penjajah Yahudi di Palestina.

“Padahal dunia pun tak bisa mengingkari hal ini. Dunia telah menyaksikan betapa Barat melindungi dan memberikan dukungan terhadap genosida yang dilakukan Zionis Yahudi. Ini menjadi bukti bahwa Barat dan demokrasinya yang telah merampas rasa damai dan keamanan di negeri-negeri umat Islam,” terangnya.

Selain itu, Sulistiawati melihat, selain kebohongan propagandanya, Barat pun menjajah, merampok minyak bumi dan kekayaan alamnya. Mirisnya negeri jajahannya malah dihadiahi dengan krisis demi krisis. Baik krisis kemanusiaan, maupun krisis ekonomi yang tak berkesudahan. Bahkan di Indonesia sendiri, negeri yang subur makmur kaya akan bahan tambang, tapi mayoritas rakyatnya hidup miskin.

“Jadi ada apa sebenarnya dengan propaganda fight extremism ini? Jangan-jangan, sebenarnya kunjungan ‘damai’ ini hanya sekadar ingin menutupi dunia akan teror Barat yang telah menyengsarakan,” beber Sulistiawati.

Terakhir Sulistiawati berpesan agar umat Islam jangan malah rendah diri dan menjauhkan ajaran Islam. Ajaran Islam adalah ajaran mulia. Ajaran Islam jauh dari praktik penjajahan di atas bumi.

Menurutnya, ahistoris jika ada yang mengungkapkan kekuasaan Islam masa khalifah dulu mengeksploitasi manusia. Sebab sudah banyak pernyataan justru dari yang bukan Muslim yang mengungkapkan kebaikan khalifah terdahulu terhadap kemanusiaan.

Ia mengingatkan agar dunia tidak melupakan kebaikan khalifah terhadap Yahudi saat berada di bawah kekuasaan Islam. Sama seperti kenangan baik rakyat Irlandia terhadap kebaikan bantuan khalifah saat dilanda krisis pangan.

“Jadi, sama sekali tidak perlu merasa ingin menyambut propaganda ini dengan penghinaan terhadap Islam dan umatnya. Istilah-istilah intoleran, ekstremisme, radikalisme, dan terorisme, hanyalah upaya yang lemah untuk sekadar menutupi topeng Barat dengan demokrasinya yang telah menyengsarakan dunia saat ini,” pungkas Sulistiawati. [] Agung Sumartono

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: