Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Kota Makassar melakukan Aksi Damai dengan Long March yang diikuti sekitar 50 Mahasiswa dari berbagai kampus di kota Makassar. Aksi ini dimulai pukul 13:00 WITA yang berkumpul di Masjid Al-Markaz kemudian diawali dengan pembacaan tata tertib oleh koodinator lapangan.
Sebelum Long March, terlebih dahulu peserta aksi mendengar kalimat penyemangat sang orator pertama dari LK-USWAH Unhas mengatakan bahwa “hari ini, kita sampaikan kepada penguasa-penguasa dzolim. Meskipun kalian hidup 1000 tahun, kedzoliman itu bertahan 1000 tahun, maka kami akan hidup lebih dari 1000 tahun. Beliau juga mengajak umat Muslim untuk menerapkan hukum Allah di muka bumi, agar menjadi pelindung untuk saudara-saudara kita yang tertindas.”
Sebagaimana Perintah di dalam al-Quran kepada kaum Muslim sangat jelas. Saat saudara mereka ditindas dan meminta pertolongan, kaum Muslim wajib memberikan pertolongan kepada mereka. Allah SWT berfirman:
وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ
Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama maka kalian wajib memberikan pertolongan (TQS al-Anfal [8]: 72).
Usai orator pertama, korlap mengambil alih dan menginstruksikan peserta aksi untuk melakukan Long March, berjalan dengan tertib dan rapi tanpa mengganggu pengguna jalan dan merusak fasilitas pemerintah. Diharapkan dengan kegiatan aksi ini, masyarakat teredukasi dan ingin berpartisipasi untuk menolong saudara seaqidah Islam dengan sekuat tenaga.
Dalam aksi ini, para orator menjelaksan bahwa hingga hari ini kaum Muslimin di Uighur masih terjajah atas kedzoliman biadab komunis China. Hanya karena mempertahankan akidah mereka, menjadi Muslim yang taat pada ajaran Islam, sehingga harus menghadapi berbagai macam penyiksaan, penindasan, diperlakukan semena-mena, dikurung dalam ruangan sempit yang isinya 40 orang tanpa ventilasi yang juga menjadi tempat buang hajat di ruangan itu, para wanitanya diperkosa hingga meninggal, dianiaya dan berbagai macam kedzoliman lainnya.
Sehingga di aksi ini, para orator mengancam dengan keras siksaan yang teramat pedih jika mereka tidak menghentikan kedzolimannya dan tidak melakukan taubatan nasuha sebelum ia meninggal. Dan Penderitaan umat Islam di Uighur ini menjadi bukti bahwa tidak adanya junnah (pelindung) Umat Islam saat ini, sehingga menjadi kebebasan para musuh-musuh Islam. Disisi lain juga umat islam telah dipecah belah oleh sekat-sekat nasionalisme sehingga tak mampu mengirimkan bala tentara untuk membebaskan saudara kita di Uighur, Palestina, Suriah, Rohingnya, serta dibeberapa wilayah lainnya. Maka urgensi Khilafah saat ini sangat dibutuhkan sebagai junnah (pelindung) umat Islam untuk membebaskan dan melindungi umat Islam dari penjajahan fisik maupun non fisik dari para kaum kafir.
Sebelum aksi ini berakhir pada pukul 15:00 WITA, terlebih dahulu ketua BKLDK SULSEL-BAR membacakan pernyataan sikap dan ditutup dengan peserta aksi melakukan doa bersama yang di pimpin oleh Hariadi (LDK FOSIBA UNM) untuk mendoakan keselamatan saudara se-Akidah di berbagai penjuru dunia, keistiqomahan para pejuang Islam, tobatnya para pelaku dzolim dan terwujudnya Bisyarah Nabi Muhammad Saw.[]