Akademisi: Tanamkan pada Masyarakat bahwa Khilafah Ajaran Islam

Mediaumat.info –  Menyoroti cara mendakwahkan khilafah di masyarakat awam, yang masih tabu dan asing terhadap khilafah, Akademisi Dr. Ahmad Bukhari Muslim menyarankan agar terlebih dahulu menanamkan pada masyarakat bahwa khilafah bagian dari ajaran Islam.

“Inti poinnya adalah bahwa khilafah itu tidak bisa dipisahkan dari bagian Islam itu sendiri. Itu poin yang harus betul-betul disosialisasikan, harus betul-betul disampaikan ke tengah-tengah umat, ke tengah masyarakat, ke tengah siapa pun yang merasa bagian dari Islam,” ujarnya dalam acara diskusi Melanjutkan Podcast Refly Harun tentang Buku Khilafah, Ahad (9/12/2024) di kanal YouTube UIY Official.

Karena, menurutnya, hal ini adalah bagian dari janji Allah, adapun soal teknis pelaksanaan ataupun munculnya khilafah itu soal yang lain.

“Jadi kalau di Al-Qur’an Allah SWT menyebutkan bahwa itu adalah sebuah janji pasti dari Allah SWT, bahwa memang akan muncul, seperti apa munculnya modelnya, ini hal lain, dan inilah kita harus ikut ambil bagian,” bebernya.

Ia melanjutkan, bagi yang paham tentang Islam, harus melihat Islam itu satu kesatuan yang utuh yang tak terpisah dan tidak boleh dipisahkan.

“Ketika kita bicara tentang bagaimana hidup makmur di dunia itu tidak bisa dipisahkan dari ajaran Islam yang lain, Allah menyebut bahwa itu adalah satu kesatuan yang utuh yang hari ini boleh jadi kenapa dia menjadi asing di tengah umat sendiri? Karena kita masih ada rasa khawatir masih ada rasa takut, tidak PD, kita tidak yakini ajaran Islam itu satu kesatuan yang utuh,” ungkapnya.

Ahmad pun membeberkan, kalau Islam diterapkan, tidak ada yang dirugikan dengan orang di luar Islam, bahkan terjamin terjaga itu yang harus betul-betul diberikan pemahaman, dan harus ditampilkan.

“Jadi, dakwah itu warna, itu tema, itu nilai-nilai, itu memang harus ditampilkan, dihadirkan yang boleh jadi selama ini mungkin orang sekilas baca, orang belum apa-apa sudah takut duluan, karena khilafah itu diidentikkan dengan wadah tertentu, organisasi tertentu, ormas tertentu, lembaga tertentu, kan itu masalahnya,” pungkasnya.[] Setiyawan Dwi

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: