Mediaumat.id – Akademisi Dr. Muhammad Uhaib As’ad menegaskan, seharusnya Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Pemerintahan tidak perlu ikut cawe-cawe pada pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.
“Seharusnya pak Jokowi ini sebagai kepala pemerintahan, tidak perlu ikut cawe-cawe,” tegasnya dalam acara Perspektif: Politik Identitas/Penundaan Pemilu Pintu Turbulensi Politik?, Ahad (4/6/2023) di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data.
Sebaliknya, menurut Uhaib, Pak Joko Widodo harus pasang badan dari kepentingan oligarki yang ingin menggolkan calon presiden boneka.
Uhaib menilai oligarki hari ini sudah mendikte kekuasaan negara. Termasuk soal Anies Baswedan yang akan mencalonkan dirinya sebagai presiden pada pemilihan umum (pemilu) 2024, telah menjadi musuh bersama (common enemy) daripada oligarki.
“Inikan persoalan common enemy, bagaimana Anies nggak calon presiden. Kan itu masalahnya, dan celakanya pak Jokowi ini terseret di dalam persoalan cawe-cawe ini, dan pasang badan bagaimana menggolkan calon presiden boneka ini,” ungkapnya.
Selain itu, Ia juga menilai bahwa masyarakat hanya dijadikan sebagai objek dari kontestasi kepentingan agregasi politik dan kepentingan elektoral. Menurutnya, jika negara ini ingin selamat kita perlu mencerdaskan masyarakat.
“Kalau bangsa ini ingin selamat, mari kita cerdaskan rakyat, adik-adik mahasiswa, masyarakat sipil, petani dan nelayan, kampu kita harus memiliki kewarasan, kritisisme,” pungkasnya. [] Ade Sunandar