Agar Menjadi Pribadi Lebih Bertakwa
Mediaumat.info – Ramadhan sudah berlalu, namun semangatnya untuk meraih pahala harus terus diraih sampai bulan Ramadhan berikutnya agar menjadi pribadi yang lebih bertakwa.
Hal tersebut diungkap oleh Aktivis Muslimah Ustadzah Mahriani dalam acara halal bihalal Menjaga Spirit Ramadhan Sepanjang Tahun yang diselenggarakan Muslimah Rindu Syariah dan Komunitas Teman Hijrah, Ahad (5/05/2024) di Depok, Jawa Barat.
Umi Alifa, begitu sapaan akrabnya, mengambil kutipan perkataan Khalifah Umar bin Abdul Aziz bahwa ketakwaan itu bukan sekadar puasa pada siang hari dan qiyam shalat pada malam hari, akan tetapi takwa itu meninggalkan hal yang dilarang oleh Allah dan mengerjakan hal yang di fardhukan-Nya.
“Barang siapa yang melakukan hal itu Allah anugerahkan kebaikan (semangat untuk melakukan yang sunah serta meninggalkan yang makruh dan syubhat), yang demikian itu adalah kebaikan pada kebaikan,” terangnya di hadapan sekitar 50 peserta yang hadir.
Ia pun menegaskan ketakwaan yang didapat haruslah yang hakiki. “Ketakwaan yang hakiki yaitu taat perintah Allah secara kaffah menyeluruh dan menjauhi semua larangan-Nya. Perintah Allah meliputi seluruh aspek kehidupan. Aspek kehidupan yang kita lakukan nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di mata Allah SWT yakni tiga pertanyaan, dari mana kita berasal, untuk apa kita hidup dan mau ke mana setelah kematian,” ujarnya.
Menurutnya, definisi takwa sangat penting di dalam kehidupan sebab jika tidak bertakwa maka jauhlah nilai-nilai Islam sehingga sangat mudah sekali untuk melakukan kemaksiatan, kejahatan, pembunuhan, judi, riba dan sebagainya.
“Takwa itu sendiri adalah penilaian dari Allah untuk kita atas perbuatan yang dilakukan di dunia agar kita bisa ditempatkan di surga maupun di neraka dan syarat untuk masuk surga itu adalah bertakwa kepada Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Maka dari ketakwaan hakiki butuh peran negara untuk menerapkan syariat Islam secara menyeluruh bukan kelompok ataupun individu. Hukum-hukum uqubat, jinayat, had akan sah jika daulah ataupun negara yang menerapkan,” bebernya.
Negara
Ia pun menegaskan, jika negara tidak didasari oleh takwa maka hancurlah tatanan kehidupan semua. Contohnya dalam hitungan 1 menit sudah banyak kasus-kasus yang terjadi yaitu kasus pembunuhan, pelecehan, perampokan dan sebagainya. Akan tetapi mereka tidak jera justru semakin banyak, semua itu disebabkan tidak adanya kontrol negara yang mendukung.
“Mengapa semua itu terjadi?” tanyanya.
“Sebab sekularisme (memisahkan agama dari kehidupan)lah penghalang terwujudnya ketakwaan hakiki dan keterpurukan tatanan kehidupan saat ini. Hukum-hukum syarah ditinggalkan, hukum buatan manusia diterapkan. Semua itu butuh peran negara untuk menerapkan sistem Islam yaitu daulah khilafah. Jika semua diterapkan sesuai Al-Qur’an dan hadits maka kehidupan berjalan dengan baik dan Allah ridha maka kita menjadi pribadi yang bertakwa,” Pungkasnya. [] Nurhayati
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat