Mediaumat.news – Bukan hanya dari para pendukung Hizbut Tahrir Indonesia yang para ulama sedangkan pendukung pemerintah berpakain aneh bertuliskan Cebong NKRI segala, tetapi hakikat yang disengketakan pun memang pertarungan antara dakwah Islam versus represifisme penguasa.
“Sehingga, nampak jelas bahwa pertarungan dalam persidangan PTUN Jakarta Timur antara HTI versus pemerintah adalah pertarungan antara dakwah Islam dan represifme penguasa. Apa soal? Karena HTI sejak awal mengusung dakwah Islam, tidak mendakwahkan apapun kepada umat selain dari dakwah Islam. Khilafah yang dituding pemerintah sebagai ideologi HTI sesungguhnya adalah ajaran Islam,” tegas Ketua Koalisi Advokat Pembela Islam (KAPI) Ahmad Khozinudin dalam rilisnya beberapa saat usai mengikuti sidang gugatan HTI kepada pemerintah terkait pembubaran ormas Islam yang dinilai semena-mena itu, Kamis (11/1/2018) di Kantor Pengadilan PTUN, Jakarta Timur.
Sang advokat mengaku sejak dirinya duduk di bangku kuliah hingga saat ini telah dikenalkan diskursus khilafah sebagai ajaran Islam oleh HTI. Seluruh ajaran dakwah yang disampaikan HTI adalah murni dakwah Islam, bukan yang lain.
“Nampaknya ini yang sulit bagi pemerintah, pemerintah paham untuk membubarkan HTI perlu mengalienasi HTI dari umat. Namun, akhirnya umat jua yang memberi penilaian. Apakah umat akan memberikan kepercayaan kepada penjelasan khilafah ajaran Islam yang disampaikan HTI yang selama ini hidup, berada dan bersama umat. Atau umat memilih tafsir ‘ideologi khilafah’ yang diproduksi dan dipasarkan penguasa dzalim?” pungkasnya.[] Joko Prasetyo