ABI: Masalah Buruh Masalah Sistem

Mediaumat.info – Menyoroti nasib buruh yang jauh dari kata sejahtera, Sekjen Aliansi Buruh Indonesia (ABI) Imam Ghozali menegaskan, masalah buruh merupakan masalah sistem.

“Dari dulu gonta-ganti presiden nasib buruh tetap sama. Berarti masalahnya bukan hanya masalah personal tapi masalah sistem. Ini yang harus kita rubah!” tuturnya di Kabar Petang: Jokowi ‘Bapak Upah Murah’? di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (6/1/2024).

Oleh karena itu, lanjutnya, menyelesaikan masalah buruh tidak hanya bicara soal personal siapa presidennya tetapi harus melirik sistemnya juga.

“Yang harus kita pahami, saat ini diterapkan sistem kapitalis di mana para pemodal mengendalikan negara ini. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama, sehingga sistem ini yang harus kita rubah,” terangnya.

Perubahan seperti apa? Imam mengajak untuk melihat ke belakang ketika awal negara ini merdeka. “Kita sudah pernah coba sistem kapitalisme di awal-awal, kemudian berpaling ke sistem sosialisme. Kita masih ingat tahun ’66, presiden pertama RI Soekarno berkiblat ke Uni Soviet dan Cina mengembangkan ekonomi kerakyatan, tapi tidak berhasil,” paparnya.

Ia melanjutkan, kemudian diganti Orde Baru, diganti lagi Orde Reformasi sampai saat ini malah muncul oligarki, tapi buruh tetap tidak sejahtera.

“Artinya sistem yang sudah kita coba di negeri ini tidak berhasil. Tinggal satu kesempatan yang belum dicoba yakni sistem Islam. Sistem Islam ini yang harus kita coba!” ajaknya.

Meski demikian, Imam menyadari, untuk mendapatkan gambaran utuh tentang sistem Islam diperlukan banyak kajian agar bisa memahaminya.

“Di situlah pentingnya para buruh untuk mulai melek, tidak hanya bicara menuntut kenaikan upah dan sebagainya, tetapi mari kita pelajari lagi bahwa akar masalahnya adalah karena sistemnya yang bobrok. Sistem apa yang baik? Tentu sistem Islam,” tandasnya.

Terakhir, Imam menawarkan, organisasi yang dipimpinanya, ABI, siap menerima para buruh yang mau berdiskusi tentang sistem Islam.

“Aliansi Buruh Indonesia bersedia menerima secara terbuka teman-teman buruh yang mau berdiskusi tentang sistem Islam, supaya kesejahteraan bisa lebih meningkat di masa yang akan datang,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun

Share artikel ini: