AAPI: Densus Sudah Spend a Lot of Money

Mediaumat.id – Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia (AAPI) Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H. menilai Detasemen Khusus Anti Teror (Densus) 88 telah menjadi spend a lot of money, ibarat berbelanja dengan kartu tak terbatas (unlimited) karena aliran dananya yang besar.

“Yang menarik sekali dalam catatan saya dari beberapa kesempatan itu, apa yang saya lihat dari Densus ini, akhirnya Detasemen Khusus Anti Teror ini menjadi semacam spend a lot of money. Jadi seperti orang belanja ngabisin duit unlimited. Kenapa saya bilang unlimited? Anggaran Densus ini besar sekali,” ujarnya dalam [LIVE] Perspektif – Anggota Densus Terseret Kasus Pembunuhan di Tengah Merosotnya Kinerja Polri ??!! di kanal YouTube Pusat Kajian Analisis dan Data, Ahad (12/2/23).

Menurutnya, anggaran untuk Densus di tahun 2022 saja itu satu setengah triliun. “Bahkan Kapolrinya bilang ini kurang. Baru kita bandingkan antara tentara dan polisi. Polisi itu memiliki anggaran 111,8 triliun. Kalau tentara itu 150 triliun. Tapi jangan lupa tentara itu untuk 3 matra; darat, laut, dan udara. Kalau polisi tidak ya. Makanya kalau ada orang guyonan antimo itu tidak cocok untuk polisi. Karena tidak sama mabuk polisi, yang ada mabuk densus. Jadi karena ada iklan mabuk laut, darat, dan udara, mabuk polisi, kadang mabuk polisi itu densus,” ungkapnya.

Ia melihat, dua hal yang tidak bisa dilakukan detasemen ini dengan dana besar tersebut. Pertama, tidak bisa melakukan financial audit (pemeriksaan keuangan) terhadap keuangan Densus 88. Kedua, tidak bisa melakukan legal audit (pemeriksaan secara seksama dari segi hukum).

Jadi, tambahnya, anggarannya demikian besar tapi tidak termonitor. “Bayangkan bagaimana kalau pasukan sekarang ini, sejumlah 3.171 memiliki anggaran satu setengah triliun. Angka ini yang tertera di website-nya polisi, belum sumbangan-sumbangan yang kita tidak tahu. Ini persoalannya,” ungkapnya.

“Jadi, dari sisi finansial, dari sisi audit hukum, densus ini perintahnya apa dan sebagainya itu tidak pernah bisa diaudit, maka ini kan menjadi satu persoalan tersendiri ya,” pungkasnya.[] Wafi

Share artikel ini: