Amerika 2018: Aksi Pembunuhan Massal Terjadi Setiap Empat Hari
Surat kabar Prancis Le Monde mengatakan bahwa jumlah serangan bersenjata yang mengarah pada pembunuhan massal di Amerika Serikat sangat tinggi tahun ini. Sebuah insiden disebut dengan pembunuhan massal bila berupa serangan bersenjata yang korbannya minimal empat terluka, atau satu orang tewas. Sehingga tidak masuk dalam statistik ini serangan yang korbannya kurang dari jumlah tersebut.
Le Monde mengatakan bahwa total korban tewas dalam serangan pembunuhan massal ini hingga sekarang mencapai 454 jiwa, dan total korban terluka 1.401 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa selama 238 hari pertama tahun ini, di mana periode terpanjang yang dilalui Amerika Serikat tanpa serangan bersenjata adalah empat hari, pada bulan Maret.
Le Monde menambahkan bahwa serangan—yang terjadi pada hari Rabu malam di Los Angeles dan menewaskan 12 orang, termasuk pelaku penyerangan—adalah serangan ke-374 sejak Januari.
Jadi, rata-rata serangan pada tahun 2018 adalah 1,20 serangan bersenjata per hari, dan 1,30 serangan setiap hari pada tahun 2016. Sementara pada 21 Agustus 2017, delapan serangan bersenjata terjadi dalam satu hari (aljazeera.net, 9/11/2018).
*** *** ***
Sejumlah statistik menunjukkan bahwa kepemilikan senjata pribadi di Amerika Serikat mengakibatkan sebanyak 7.706 orang terluka, dan 2.594 orang tewas ditembak antara Januari 2013 dan Maret 2018. Beberapa statistik juga menunjukkan bahwa jumlah polisi AS yang tewas dan terluka lebih dari lima puluh lima ribu orang dalam satu tahun, di tahun 2012. Semua keburukan ini adalah produk dari budaya rasis yang diarahkan untuk melawan orang kulit hitam, dan produk dari diskriminasi di dalam masyarakat Amerika.
Sementara sejumlah statistik di Inggris, misalnya, menurut BBC bahwa 42 persen warga Inggris melakukan hubungan badan dengan lebih dari satu orang pada saat yang sama, dan lebih dari setengah orang Amerika juga melakukan hal yang sama. Bahkan pada tahun 2016 sebagian besar kelahiran di Inggris (lebih dari lima puluh persen) adalah hasil hubungan gelap.
Menurut surat kabar Inggris The Telegraph, bahwa di Inggris (statistik tahun 2016) perhari ada rata-rata sekitar 83 ribu anak-anak ditemukan, atau ditinggalkan oleh orang tua mereka, atau negara mengambil paksa dari orang tua mereka, dan mereka hidup dengan keluarga serta dirawat bukan oleh orang tua mereka. Sedangkan perselingkuhan di Jerman, 46 persen pria, dan 43 persen wanita, sementara di Prancis 55 persen pria, dan 32 persen wanita.
Menurut The Guardian, ada 19,7 kasus kehamilan di luar nikah per seribu dari kehamilan remaja di Inggris, (berarti hampir 2 persen). Semua kenyataan ini menegaskan bahwa berbagai hubungan dan interaksi yang dilakukan demi mewujudkan kebebasan, sungguh benar-benar telah melahirkan berbagai kerusakan pada masyarakat dan keluarga!
Khilafah ‘ala minhājin nubuwah adalah harapan manusia satunya untuk keluar dari tungku dan terowongan kegelapan, ketidakadilan, kerusakan dan amoral yang dihasilkan dari peradaban Barat yang kapitalistis, liberalistis dan demokratis. Dengan demikian, hanya pola hidup Islam saja yang mampu untuk menjaga keluarga, menyelamatkan jiwa, mencegah para penjahat, menegakkan keadilan, dan memberikan semua haknya pada setiap orang. [Thaer Salamah Abu Malik]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 13/11/2018.