Kepada Wapres, Muhammadiyah Tegaskan yang Dibakar Banser itu Bendera Berlafadz Tauhid
Mediaumat.news – Dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan yang dibakar Banser pada Peringatan Hari Santri Nasional di Garut adalah bendera berlafadz tauhid, Jumat (26/10/2018) di kediaman Wapres, Jakarta.
Menurut Haedar, ada tiga poin pandangan dan sikap yang disampaikan oleh Haedar mewakili Muhammadiyah dalam forum silaturahim ini. Pertama, kenyataan dan fakta yang tidak terbantah bahwa telah terjadi pembakaran bendera bertuliskan lafadz Laa Ilaaha Illa Allah di Limbangan Garut yang menimbulkan reaksi keras dan luas di masyarakat karena menyangkut hal sensitif dalam diri umat Islam yang harus diredam dan dicari penyelesaian yang sebaik-baiknya.
Kedua, jika HTI dan organisasi lain yang dilarang oleh pengadilan sesuai UU Ormas yang berlaku telah memperoleh ketetapan hukum maka perlu kepastian institusi siapa yang harus melaksanakan eksekusi, termasuk terhadap simbol atau atribut organisasinya berdasarkan ketentuan yang berlaku.
“Tidak dibenarkan ada ormas atau institusi non negara atau di luar aparat penegak hukum yg melakukan eksekusi, apalagi dengan caranya sendiri yg menimbulkan reaksi di ruang publik”, tegas Haedar seperti diberitakan Muhammadiyah.or.id.
Ketiga, Muhammadiyah tetap meminta agar kasus pembakaran bendera tersebut diselesaikan secara hukum yang adil, objektif, dan seksama.
“Jadi nantinya jangan sampai terjadi misalnya pembawa bendera yag diproses hukum, sementara pelaku pembakaran tidak diproses secara hukum,” tambahnya.
Oleh karena itu, dalam menghadapi masalah ini, Haedar berharap, semua pihak harus berjiwa besar dan tidak mengembangkan pikiran dan sikap yang apologi dalam menghadapi dan menyelesaikan kasus pembakaran bendera tersebut. Namun masyarakat khususnya umat Islam juga harus tenang dan dewasa dalam menghadapi masalah ini demi kemaslahatan semua.
Hadir dalam pertemuan tersebut Mensesneg Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim, Panglima TNI dan Kapolri. Serta hadir pula tokoh Islam Din Syamsuddin, Komaruddin Hidayat, Azyumardi Azra, Nazaruddin Umar serta Ketua-ketua Ormas Islam lainnya.[] Adam/Joy