Kami Tak Akan Lelah Membela Saudara Seiman dan Seakidah Islam
[Catatan Menuju Aksi Bela Suherman Jilid 3]
Oleh: Ahmad Khozinudin, SH | Ketua LBH PELITA UMAT
Pengemban dakwah tidak kenal lelah, mereka tidak mungkin menyerah, yang menghentikan mereka hanya ajal. Mereka, baru merasa tenang ketika kaki mereka melangkah di surga.
Saat meninggal, mereka belum istirahat, mereka masih menunggu kiamat dan hari dibangkitkan. Saat hisab, mereka masih tegang, khawatir amalnya tidak sebanding dengan aib dan dosa. Begitu menerima catatan amal dari tangan kanan, mereka juga belum sepenuhnya lega, karena mereka masih harus melewati titian yang dibawahnya terhampar api neraka.
Saat kakinya menapaki surga, saat malaikat Ridwan menyapanya dengan salam keselamatan, saat itulah dia lega. Barulah ia mencari istri, anak, orang tua, keluarga, dan teman-temannya. Mereka dikumpulkan dengan para rasul dan ambiya, para shodiqin, para mujahidin, dan semua hamba Allah yang taat.
Sedang di dunia ? Ini adalah hari menanam, hari beramal, hari memperbanyak perbekalah. Membela saudara seiman dan seakidah adalah amal Sholih. Aksi bela Suherman dan Shodiqin jilid 1 dan 2 sudah selesai, tapi itu belum cukup. Amal kita masih terlalu sedikit.
Sementara, kezaliman terhadap saudara kita Suherman dan Shodikin masih terus dipermaklumkan. Yang miris lagi, ada pihak gereja dan pendeta di balik perkara ini. Umat Islam selalu diposisikan pada pihak yang terzalimi.
Umat juga wajib menuntut, walikota untuk bertindak adil. Untuk urusan gereja santa Clara saja walikota Bekasi pasang badan dan siap ditembak mati. Kenapa untuk kasus Suherman walikota diam saja ? Tidak memberikan pembelaan kepada warganya ?
Bahkan, walikota Rahmat Efendi menemui Suherman dan menyatakan memaafkan, tetapi kenapa perkaranya diteruskan ? Karenanya umat harus datang dan menuntut Pemda Kota Bekasi memberikan perlindungan dan pengayoman kepada warganya. Bukan membiarkan kriminalisasi terus terjadi.
Lagi pula, kenapa gereja tidak mengambil jalan damai? Apakah semua urusan harus diproses hukum ? Sementara, persoalan IMB ilegal gereja Santa Clara sampai saat ini masih menyisakan sesak di dada umat Islam bekasi.
Karena itu, tidak ada kata lelah untuk membela Suherman. Tidak ada istirahat untuk membiarkan kezaliman terus dipertontonkan. Karenanya, segenap umat Islam baik di bekasi dan kota sekitarnya, wajib berkomitmen untuk terlibat lagi dalam aksi bela Suherman, di depan kantor walikota bekasi.
Kenapa semua harus terlibat ? Karena kewajiban dakwah, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah pada yang mungkar adalah kewajiban setiap muslim. Bukan hanya tugas ulama dan habaib saja, ini perintah syara’.
Karena itu, jika pada kesempatan aksi bela Suherman dan Shodikin jilid 1 seluruh aktivis Islam terlibat, FPI, FAPB, FUSKHIS, LPI, lembaga silaturahmi masjid mushola, dll, terlibat dalam aksi, maka pada aksi bela Suherman jilid 3 ini, seluruh elemen tokoh dan ormas Islam lainnya yang belum terlibat wajib menyatukan visi untuk bersama turun dalam aksi bela Suherman dan Shodikin.
Janganlah merasa ini bukan urusan kita, Suherman bukan keluarga kita, tetapi mereka adalah saudara seiman dan seakidah Islam yang terzalimi. Wajib, bagi seorang muslim untuk menolong saudaranya karena dorongan akidah dan keimanan. Karena itu, mari mempersiapkan diri untuk terlibat dalam aksi bela Suherman dan Shodikin Jilid 3.
…..وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
… (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS: Al Anfal, ayat 72). [].