Bicara Tentang Khilafah, Belajarlah ke HTI
Ahad 11 Maret 2018 para ulama Jawa Timur wilayah kasepuhan, Jombang, Mojokerto, Nganjuk dan Kediri mengadakan Jalsah Ammah bersama para Muhibbin.
Di hadapan 18 kyai dan Ratusan muhibbin, Kyai Murjito menyampaikan. Mengapa rektor UIN Sunan Kalijaga itu berbicara ngawur dengan mengatakan bahwa Donald Trump adalah KHOLIFAH, disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena kadar imannya yang rendah. Kedua, kadar ilmunya rendah.
Sedangkan Kyai Abdurrahman Salam, Pengasuh PP. Al Anwar, mensikapi pernyataan ngawur rektor tersebut untuk bersama sama mengkaji kembali. Bagaimana sebenarnya konsep khilafah itu. Dengan merujuk kepada Al Quran dan Assunnah saja. Sebagaimana yang dilaksanakan HTI.
Beliau menambahkan, kejadian dipersekusinya HTI oleh pemerintah dan dijegalnya PBB oleh KPU serta berbagai peristiwa kekerasan yang menimpa ulama adalah bukti bahwa pemerintah saat ini kian terindikasi ‘memusuhi’ Islam. Maka siapapun yang didzolimi wajib dibela. Termasuk PBB. Karena dianggap pada saat ini PKB, PPP dan PKS tidak pernah jelas sikap dan pembelaannya terhadap Islam. Ini bukan urusan dukung mendukung. Tapi ini urusan simbol simbol Islam yang terus diserang.
Sementara itu Kyai Maslikhan berpesan agar terus berdakwah. Menyampaikan kebenaran. Tidak boleh takut pada siapapun. Karena di setiap desa, kota bahkan negara, harus selalu ada kelompok yang menyampaikan dakwah.
Acara berjalan dengan khidmat, dan ditutup doa oleh ulama sepuh KH. Akhmad Robithoh.[]
Sumber: shoutululama.com