KH MD Sirajuddin: “Jangan Pernah Mendengar UU No 2 Tahun 2017, Itu Abaikan Saja!”

 KH MD Sirajuddin: “Jangan Pernah Mendengar UU No 2 Tahun 2017,  Itu Abaikan Saja!”

Mediaumat.news – Terkait upaya kriminalisasi “khilafah” dan “HTI” oleh rezim Jokowi melalui Perppu yang disahkan jadi UU No 2 Tahun 2017 tentang Ormas, Ketua Forum Silah Ukhuwah Ulama Ahlul Sunnah Wal Jamaah Kota Depok KH MD Sirajuddin menyeru.

“Jangan pernah mendengar UU No 2 Tahun 2017,  itu abaikan saja!” tegasnya saat memberikan sambutan taklim Kajian Kitab Al-Hikam, Ahad (26/11/2017) di Pondok Pesantren Ahsanu Amala, Beji, Depok, Jawa Barat.

Pengasuh Ponpes Ahsanu Amala tersebut juga mengapresiasi aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ustadz Syamsuddin Ramadhan yang hadir untuk mengisi kajian didampingi beberapa aktivis HTI lainnya.

“Jazakallah khairn katsiran atas perhatian dan kehadiran antum. Saya mohon untuk tidak bosan minimal sebulan sekali kita bertemu, kita akan saling menatap wajah, merapatkan barisan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, “Kegiatan terus jalan dengan cara apapun Allah yang akan bisa memberikan strategi, wamakaruu wa makarallah, wallahu khairul maakariin.”

Dengan tegas ia mengatakan, “Kita jangan pernah mundur surut satu langkah pun, tidak boleh mengurangi aktivitas. Terus berjalan. Siapa yang melarang kegiatan umat Islam? Termasuk saya di sini belum pernah ditegor (mengadakan) kumpul  apapun. Siapa yang berani, sini! Saya tantang! Siapa yang berani melarang orang taklim? Mau mengajak perang?”

Ia menceritakan sebelumnya ada Kapolsek ingin bertemu dirinya. “Kalau pengen ketemu datang ke pesantren. Ulama tidak boleh datang ke istana kalau istananya dijadikan tempat kumpulnya orang-orang dzalim. Saya pantang, demi Allah!” tegasnya.

Sirajuddin juga menyebutkan pengalaman serupa sebelumnya. “Bulan Ramadhan saya dipanggil oleh panglima karena ada selametan di sana saya disuruh baca doa. Santri (saya) disuruh kumpul di Cilangkap. Yang ngundang (ke sini) Dandim. (Saya jawab) mohon maaf saya ada ceramah di Pejaten, padahal masjid kecil masih masuk gang. Tidak peduli.”

Kyai karismatik ini menceritakan alasannya. “Saya membayangkan betapa sedihnya antum (para aktivis HTI) bila melihat wajah saya di televisi ‘oh ada Shirajuddin di sana dengan cekikikan’ bagaimana dengan hati teman-teman? Terluka? Saya menghindari hal itu. Sudah dua kali dicoba, dicoba. Naudzubillah.”

Ia pun minta didoakan agar tetap isiqamah. “Kepada para aktivis HTI saya mohon doa supaya saya tetap istiqamah berada di jalan Allah SWT dalam rangka menuju ridha-Nya.” Aamiin.

Dari sekitar 40 kyai, ustadz dan santri nampak pula KH Nur Efendi, Alhafidz (Pimpinan MT. Nurul Quran Depok);  KH Abdi Idris (Ketua Forum Subuh Keliling Limo Kota Depok);  Ustadz H Sayuti (Ulama Sukmajaya Depok); dan Ustadz Madalih (Ulama Cinere).[] Joko Prasetyo

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *