UIY: Muslim Harus Punya Kekuatan Ruhiah

Mediaumat.info – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menyampaikan tausiah Ramadhan 1446 H tentang suatu keharusan seorang Muslim memiliki kekuatan ruhiah.
“Seorang Muslim memang harus memiliki apa yang disebut kekuatan ruhiah,” ujarnya dalam Tausiah Hari Ke-3: Menghidupkan Malam di Era Digital, Senin (3/3/2025) di kanal YouTube One Ummah TV.
UIY menjelaskan, kekuatan ruhiah berarti kekuatan yang bertumbuh pada akidah Islam, dibina melalui ibadah yang pekat. Sementara, di antara ibadah paling penting di dalam usaha untuk membangun kekuatan ruhiah adalah shalat malam.
Untuk diketahui, shalat malam yang pada dasarnya ibadah sunah, tetapi diwajibkan oleh Allah SWT atas Nabi Muhammad SAW. Sebelum akhirnya, beliau diperintahkan mengemban dakwah, seperti halnya termaktub di dalam QS Al-Muzammil, ayat 1-5, yang artinya:
“Wahai orang yang berselimut (Nabi Muhammad), bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil, (yaitu) seperduanya, kurang sedikit dari itu, atau lebih dari (seperdua) itu. Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.”
“Apa itu perkataan yang berat? Itulah dakwah yang berintikan kalimat tauhid Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah, kekuatan ruhiah yang sangat diperlukan,” kata UIY menjelaskan ayat yang kelima yang terdapat kalimat qaulan tsaqîlâ.
Dengan kata lain, Nabi SAW memang dipersiapkan bukan dengan harta yang melimpah, senjata, maupun pengikut yang banyak. Tetapi Allah SWT justru mewajibkan agar bangun malam untuk shalat dan membaca Al-Qur’an dengan perlahan-lahan.
Simpel Tapi Penting
Menurut UIY, kewajiban tersebut tergolong perintah sangat simpel tetapi penting. Ibarat sebuah nasihat, khususnya sebelum sahur di bulan suci Ramadhan, umat sangat dianjurkan untuk membiasakan shalat malam sebagai pelengkap shalat Tarawih.
Alkisah, ungkap UIY lebih lanjut, terdapat satu nasihat serupa yang luar biasa dari Syekh Edebali kepada Utsman, anak lelaki Ertugrul, yang dari namanyalah kemudian umat mengenal Kekhilafahan Utsmani.
“Wahai Utsman, jika malam hari engkau tak mampu mengalahkan selimutmu, maka jangan harap kau di siang hari akan bisa mengalahkan musuh-musuhmu,” demikian nasihat Syekh Edebali, guru spiritual Utsman kala itu.
Sebagaimana dipaparkan sebelumnya, nasihat itu tampak sederhana tetapi mengandung makna yang sangat dalam. Betapa terhadap selimut yang notabene benda mati, tetapi tak semua orang mampu menyibakkan lantas melakukan qiyamul lail, yang secara harfiah berarti bangun di malam hari.
“Tak sedikit dari kita yang tak mampu menyibakkan selimut itu, benda mati itu, bahkan ketika kita sudah tersadar pun kita menarik lagi selimut itu untuk melanjutkan tidur,” sebut UIY.
Tetapi jika mampu melakukan dengan sungguh-sungguh, bahkan berkelanjutan hingga di luar bulan Ramadhan, kebiasaan luar biasa ini akan menjadi pangkal kekuatan yang sangat penting bagi tumbuhnya kekuatan spiritual pada diri umat.
“Akan menjadi pangkal kekuatan yang sangat penting bagi tumbuhnya kekuatan spiritual pada diri kita, insyaAllah,” pungkasnya.[] Zainul Krian
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat