MSPI: Istilah Radikal yang Netral Telah Mengalami Peyorasi

Mediaumat.info – Peneliti di Masyarakat Sosial Politik Indonesia (MSPI) Dr. Riyan, M.Ag. menyatakan istilah radikal yang netral telah mengalami peyorasi untuk pembingkaian negatif.
“Istilah radikalisme, berasal dari kata dasar radikal. Arti radikal adalah akar (asal katanya radix, bahasa Latin). Arti ini bersifat netral. Tetapi, pada perkembangannya, istilah radikal mengalami peyorasi. Dalam konteks Indonesia, maknanya digunakan secara sepihak oleh penjajah Belanda untuk memberikan pembingkaian negatif kepada pejuang kemerdekaan,” tuturnya kepada media-umat.info, Senin (24/2/2025).
Sekarang, sebut Riyan, pembingkaian negatif itu sering dipakai untuk melabeli mereka yang menginginkan tegaknya ajaran Islam dan kritis kepada Barat atau Amerika Serikat (AS).
Mengutip Buku Besar Bahasa Indonesia: Untuk SD/SMP/SMA oleh Wahya, Emawati Waridah, dan Sugi Siswiyanti (2017:80), Riyan menjelaskan, peyorasi berasal dari bahasa Latin, yakni pejor yang artinya jelek.
Sedangkan pengertian peyorasi secara umum, terang Riyan adalah perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih rendah dari makna asalnya.
“Sedangkan dalam KBBI, kata peyorasi memiliki arti sebagai perubahan makna yang mengakibatkan sebuah ungkapan yang lebih tidak enak, tidak baik, dan sebagainya,” pungkasnya.[] Muhar
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat