Tidak Ada Kata Damai untuk Penjajah, Jihad Mengusir Penjajah adalah Wajib

 Tidak Ada Kata Damai untuk Penjajah, Jihad Mengusir Penjajah adalah Wajib

Mediaumat.info – Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra mengungkapkan bahwa tidak ada kata damai untuk penjajah, jihad mengusir penjajah adalah kewajiban.

“Jadi, tidak ada kata damai untuk penjajah, jihad mengusir penjajah adalah kewajiban,” ujarnya kepada media-umat.info, Sabtu (18/1/2025).

Pasalnya, jelas Ahmad, Zionis Yahudi sejak dulu dikenal sebagai entitas yang selalu melanggar perjanjian damai. Mereka itu pengecut, sebab wataknya buruk sejak dahulu kala. Entah sudah berapa kali entitas Yahudi melanggar perjanjian damai dengan kaum Muslim. Wajar jika Rasulullah mengusir entitas Yahudi dari Madinah kala itu.

Sejarah pelanggaran damai oleh Zionis Yahudi melibatkan berbagai peristiwa yang terjadi sejak berdirinya negara ilegal Israel pada 1948. Meskipun entitas penjajah telah menandatangani beberapa perjanjian damai dengan negara-negara Arab dan Palestina, ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa Zionis Yahudi tidak selalu mematuhi ketentuan yang disepakati.

Seperti Perjanjian Camp David degan Mesir, setelah perjanjian itu dibuat pelanggaran terhadap hak-hak Palestina terus terjadi. Dan isu Palestina ini terus dan tetap menjadi masalah yang belum terselesaikan, ada lagi Perjanjian Oslo yang berisi kesepakatan antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), isinya bahwa mereka sepakat untuk saling mengakui dan berusaha mencapai penyelesaian dua negara. Israel setuju untuk memberikan otonomi kepada wilayah Palestina di Tepi Barat dan Gaza.

Namun, pelanggaran Zionis terhadap perjanjian ini terjadi dalam bentuk ekspansi pemukiman di Tepi Barat, yang dianggap ilegal oleh banyak pihak internasional dan pelanggaran lainnya. Kemudian Perjanjian Wye River kelanjutan dari Perjanjian Oslo, ini pun juga diwarnai dengan pelanggaran dari pihak entitas Yahudi. Ada lagi Perjanjian Annapolis, sebagai upaya baru untuk mencapai perdamaian antara entitas penjajah dan Palestina, tetapi seperti perjanjian-perjanjian sebelumnya perjanjian ini juga gagal memberikan hasil yang diinginkan.

“Dalam Islam sebenarnya tidak ada perjanjian damai dengan penjajah yang merebut tanah Palestina. Penjajah adalah diusir dari tanah rampasannya. Mestinya entitas Yahudi kembali diusir dari tanah Palestina sebagaimana dahulu telah diusir Rasulullah dari Madinah,” tegasnya.

Agar kewajiban mengusir entitas penjajah dapat berjalan dengan optimal, jelas Ahmad, syaratnya umat Islam bersatu dalam naungan khilafah, dan melakukan jihad fi sabillah mengusir entitas yahudi yang didukung oleh Amerika Serikat.[] Nandang Fathurrohman

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *