Ratu 2024 Kalsel Bahas Tiga Syarat Pemimpin Islam
Mediaumat.info – Aktivis Muslimah Saudah menyampaikan tiga syarat pemimpin dalam Islam. “Setidaknya ada tiga syarat yang harus dimiliki, yakni berkepribadian Islam, bertakwa dan cinta terhadap rakyat,” tuturnya dalam acara Risalah Akhir Tahun (RATU) 2024: Kepemimpinan Sekuler Menyengsarakan, Kepemimpinan Islam Harapan Masa Depan, Ahad (29/12/2024) di Kalimantan Selatan.
Namun, ia menyayangkan, hal tersebut tidak terwujud dalam kepemimpinan sekarang. “Semua itu lahir karena sistem yang diterapkan saat ini adalah sekuler kapitalisme,” ujarnya.
Senada dengan Saudah, Aktvis Muslimah Amilah mengingatkan pentingnya relasi ideal antara pemimpin dengan rakyat, yakni seperti orang tua dan anak. “Saling mencintai dan berusaha memberikan yang terbaik untuk yang dicintai. Tak lupa untuk saling mendoakan, bahkan tanpa harus diminta,” ungkapnya.
Amilah mengutip sabda Baginda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Muslim nomor 1855.
“Pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian. Mereka mendoakan kalian dan kalian pun mendoakan mereka. Seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian membenci mereka dan mereka pun membenci kalian, juga kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian,” tuturnya.
Kenyataannya saat ini, lanjutnya, hubungan penguasa dengan rakyat sangat tidak ideal. Sengketa berkepanjangan yang tak kunjung terselesaikan. “Lihat saja di sepanjang tahun 2020-2024 terdapat banyak undang-undang yang bermasalah yang ditolak oleh rakyat, semisal UU Ciptaker, UU Minerba, UU Kesehatan dan terkait MK,” bebernya.
Ia juga menambahkan, banyak pemimpin saat ini yang tampak baik di hadapan rakyat. Tapi sayangnya itu hanya polesan. Tak ubahnya seperti filter kamera HP yang digunakan untuk menutupi bopeng di wajah.
“Mereka ingin terlihat cinta kepada rakyat. Akan tetapi kebijakan yang diambil justru makin menyengsarakan rakyat. Salah satunya masalah pajak yang makin mencekik. Ketika ada yang protes, malah direspons represif. Inilah yang disebut sebagai kepemimpinan populis otoriter,” geramnya.
Acara ini dihadiri oleh puluhan tokoh Muslimah dari tiga kabupaten di ujung Kalsel, yakni Tabalong, Balangan dan Hulu Sungai Utara. Tokoh lintas segmen, dari kalangan mubalighah, penggerak majelis taklim, guru, pengusaha hingga para aktivis berkumpul membicarakan permasalahan yang kini mendera masyarakat.[] Achmad Mu’it
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat