Forum Doktor Muslim: Usir Penjajah Zionis Hanya dengan Jihad!
Mediaumat.info – Menanggapi pidato Anis Matta dalam KTT Luar Biasa Liga Arab dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) 2024 soal Palestina, Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra menyatakan logika paling sederhana untuk mengusir penjajah dari Palestina adalah dengan jihad.
“Logika paling sederhana untuk penjajah adalah diusir dari bumi Palestina. Mengusir penjajah adalah dengan perang, jihad fi sabilillah. Tidak ada solusi yang lebih baik dan lebih tepat, selain jihad fi sabilillah,” ujarnya dalam rilis tulisan yang diterima media-umat.info, Rabu (13/11/2024).
Menurut Ahmad, entitas Yahudi adalah manusia-manusia binatang yang tak memiliki rasa kemanusiaan sama sekali. Berbagai kebiadaban telah dipertontonkan di depan masyarakat dunia. Didukung oleh negara penjajah Amerika, Yahudi semakin membabi buta melakukan genosida atas bangsa Palestina, khususnya anak-anak dan kaum perempuan.
Karena itu, kata Ahmad, usaha paling penting bagi umat Islam di seluruh dunia adalah membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis Yahudi dengan jihad. Sebab Islam adalah agama anti-penjajahan. Islam adalah agama yang membebaskan manusia dari keterjajahan dalam berbagai bentuknya.
Tapi Ahmad menegaskan, jihad harus dimulai dari persatuan umat Islam dan negeri-negeri Muslim seluruh dunia. Jihad harus dikomandoi pemimpin tertinggi negeri-negeri Muslim yang bersatu. Negeri-negeri Muslim yang bergabung dalam OKI adalah modal penting bagi konsolidasi dan persatuan di bawah bendera tauhid.
Sebab menghadapi imperialisme negara tidaklah bisa dilakukan oleh orang per orang. Namun idealnya harus dihadapi lagi oleh sebuah institusi negara. Untuk itu adalah keharusan negeri-negeri Muslim segera bertobat kepada Allah, lantas bangkit dan bersatu padu melawan segala bentuk penjajahan sebagaimana dahulu khilafah Islam mampu melindungi Palestina, karena semua negeri Muslim bersatu padu, tidak tercerai berai.
Ahmad mengingatkan, bagi seorang Muslim, persoalan Palestina bukanlah persoalan sekadar persoalan kemanusiaan, kolonialisme dan kezaliman. Namun lebih dari itu adalah persoalan agama, yakni persoalan akidah, syariah dan politik Islam. Umat Islam wajib melek politik Islam dalam melihat krisis Palestina, bukan sekadar dari sisi solidaritas kemanusiaan.
Ahmad melihat, ditinjau dari perspektif politik Islam, maka bisa ditelusuri secara historis bahwa penjajahan Zionis atas Palestina adalah ketika umat Islam kehilangan pelindungnya, yakni khilafah Islam. Sebab ketika masih ada khilafah, negeri Palestina mendapat perlindungan maksimal dari berbagai bentuk ancaman.
Bahkan Khalifah Umar bin Khaththab ra, memberikan amanah kepada kaum Muslim untuk melindungi kaum Nasrani dari ancaman Yahudi dengan mencegah Yahudi tinggal di Palestina. Hal itu dituangkan dalam Perjanjian Umariyah/Perjanjian Illiya tatkala penduduk Palestina yang semuanya Nasrani menyerahkan secara sukarela tanahnya kepada kaum Muslim.
Tapi ketika khilafah Islam runtuh pada tahun 1924, maka tak ada lagi perlindungan atas bumi Palestina yang diberkahi itu. Sebaliknya, dengan leluasa Zionis Yahudi terus melakukan berbagai bentuk kezaliman atas kaum Muslim dan bahkan merebut tanah-tanah Palestina sedikit demi sedikit.
“Akhirnya, oleh karena yang kita hadapi adalah negara-negara imperialis, maka kekuatan yang seimbang itu tidak ada yang lain kecuali daulah khilafah Islam. Negara global yang menyatukan kaum Muslim. Daulah khilafah ini nanti akan menyerukan jihad fi sabilillah kepada kaum Muslim seluruh dunia untuk membebaskan Palestina,” pungkas Ahmad.[] Agung Sumartono
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat