Kepanikan Eropa atas Kemenangan Trump dan Goyahnya Koalisi Pemerintah di Jerman
Menyusul pengumuman kemenangan Trump pada 6/11/2024 untuk kursi presiden di Amerika, pemerintah Eropa panik, dan pasar keuangan terguncang, terutama di Jerman, di mana pemerintah Jerman bertaruh pada kemenangan kandidat Partai Demokrat, Kamala Harris, juga tidak berkomunikasi dengan tim Trump selama kampanye pemilu dan tidak membuat perhitungan jika Trump menang.
Eropa mengkritik keras pemerintahan Jerman yang dipimpin oleh Scholz, yang dicirikan dengan kelemahan dan penilaian yang buruk. Semua tahu bahwa telah terjadi krisis dalam koalisi pemerintah selama berminggu-minggu akibat kesalahan dalam pengelolaan urusan keuangan dan ekonomi. Pada tanggal 6 November 2024, Kanselir Jerman, yang memimpin Partai Sosial Demokrat, memberhentikan Menteri Keuangannya, Christian Lindner, yang mewakili Partai Demokrat Bebas, pihak ketiga dalam koalisi di pemerintahan.
Scholz mengatakan tentang menterinya: “Dia mengkhianati kepercayaan saya berkali-kali” dan menuduhnya hanya “fokus pada kepentingan partainya dan para pemilihnya.” Sehingga bukan hal yang tidak mungkin bahwa pemecatan atau pengunduran diri akan berujung pada runtuhnya koalisi pemerintah Jerman.
Scholz mengumumkan bahwa dia akan mengadakan mosi percaya pada pertengahan Januari, yang akan mengarah pada pemilihan awal yang diadakan pada bulan Maret mendatang, bukan September, tanggal yang dijadwalkan untuk pemilihan umum setiap empat tahun. Hal ini menegaskan rusaknya sistem demokrasi, yang menjadikan pemerintahan bersifat sementara, sehingga membuat mereka yang berkuasa ingin kembali meraih kesuksesan demi kepentingan pribadi dan partainya (hizb-ut-tahrir.info, 7/11/2024).
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat