Pemerintah Wajibkan Asuransi Ranmor, UIY: Inilah Daulah Jibayah
Mediaumat.info – Menanggapi kebijakan pemerintah yang akan memberlakukan wajib asuransi bagi kendaraan bermotor (ranmor), Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto menyebut bahwa itulah negara pemalak atau daulah jibayah.
“Inilah yang kita sebut negara pemalak atau daulah jibayah,” ungkapnya dalam Fokus to The Point: Asuransi Kendaraan Bermotor Wajib, Lagi Rakyat Dipalak, Selasa (30/7/2024) melalui kanal YouTube UIY Official.
Menurutnya, paradigma daulah jibayah ini, dikarenakan teori ekonomi yang dipakai itu adalah teori kegiatan ekonomi.
“Dari kegiatan ekonomi ini dipungut pajak, jadi di pajak itulah sumber utama penghasilan negara,” jelasnya.
Ia mengungkapkan 80 persen keuangan negara itu ditopang oleh pajak.
“Kenapa bisa begitu? Ya…karena sumber-sumber ekonomi negara itu dilepas. Barang tambang dilepas, minyak dilepas, gas dilepas, walhasil akhirnya, yang nonpajak itu makin hari makin sedikit,” terangnya.
Sebelumnya, UIY mengkritik kebijakan pemerintah terkait Undang-Undang Minerba yang memberikan kuasa pengelolaan 380 ribu hektare tambang batu bara kepada 7 perusahaan pemilik PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara) setelah sebelumnya diprioritaskan untuk BUMN dan BUMD, akan tetapi melalui UU Minerba tahun 2020 itu diperpanjang kepada 7 perusahaan PKP2B itu.
“Nah ini kan aneh…, jikalau ladang batu bara yang 380 ribu hektare itu, itu betul-betul dikelola oleh negara semata, maka dari sana kita akan mendapatkan potensinya itu, paling sedikit 13 ribu triliun rupiah. Dengan asumsi harga batu bara per tonnya 70$. Kalau sekarang, itu lebih dari 300$, bahkan sampai 350$ berarti 5 kali lipat itu, berarti kan 5 kali 13 (13 ribu triliun) (sama dengan) 65 ribu triliun rupiah,” bebernya.
Berdasar Syariah Islam
UIY menjelaskan, jika negara berdasar syariah Islam, maka pemasukan untuk negara tidak akan membebani rakyat.
“Kalau di negeri ini (Indonesia), sudah sangat jelas. Andai itu (sumber daya alam) dikelola oleh negara, batu baranya oleh negara, nikelnya oleh negara, timahnya oleh negara, minyak dan gas buminya oleh negara, semuanya oleh negara, maka bisa ditunjukkan itu tadi, dari batu bara saja itu, sudah ketahuan 65 ribu triliun,” pungkasnya. [] ‘Aziimatul Azka
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat