Polri Terkorup Se-Asia Tenggara, Sangat Memprihatinkan
Mediaumat.info – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menduduki peringkat pertama sebagai kepolisian terkorup se-Asia Tenggara sebagaimana dilaporkan IndexMundi.com, dinilai sangat memprihatinkan.
“Kalau kita dengar kabar seperti ini, sebenarnya cuma ada satu kata yaitu sangat memprihatinkan,” ujar Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky dalam Kabar Petang: Polisi di Negeri +62 Terkorup? di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (29/6/2024).
Tak sekadar merasa prihatin, Wahyudi juga menyatakan penyebab hal itu terjadi. “Karena terbawa atmosfir dan sistemnya yang mendukung untuk terjadinya praktik-praktik korupsi,” jelasnya.
Menurutnya, atmosfer dan sistem tersebut sudah berlangsung lama. Reformasi tahun 1998 terjadi karena Orde Baru dituding sangat korup. Lalu Orde Baru ditumbangkan. Kemudian pindah Orde Reformasi dengan alasan Orde Baru itu kolusi korupsi dan nepotisme (KKN), tapi praktik sesungguhnya sistemnya tidak berganti.
“Sistemnya, kita masih menggunakan sistem demokrasi sekuler yang sangat liberal dengan biaya politik yang semakin mahal, sehingga bukan korupsi yang menurun malah semakin meningkat, makin masif, dan terstruktur,” jelasnya.
Jadi, jelas Wahyudi, inilah penyebabnya. Salah satu sebab alasan institusi Polri yang seharusnya bisa mengatasi korupsi malah terbawa arus.
Menghapus
Ia pun menyebutkan tiga poin untuk menghapus korupsi yang sudah menjadi kebiasaan. Pertama, membuat culture baru atau budaya baru. “Dan itu diperlukan dengan adanya sistem yang baik dan kuat untuk memberantas korupsi,” jelasnya.
Kedua, adanya seorang pemimpin yang punya komitmen tinggi untuk mau memberantas, menghapus, dan menghentikan praktik-praktik korupsi.
Ketiga, adanya kontrol masyarakat. “Dan kalau kita lihat tidak cukup dengan itu semua, dibutuhkan adanya kontrol yang masif dari masyarakat yang memang kondusif dan mau untuk mendukung terjadinya pemberantasan korupsi,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat