Inilah Alasan Ribuan Massa Aksi Bela Palestina Menyatroni Kedubes AS di Jakarta
Mediaumat.info – Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Anwar sebagai komentator live report dalam aksi bela Paletina di Jakarta mengungkapkan alasan mengapa ribuan massa aksi menyatroni kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta, karena AS yang paling bertanggung jawab atas serangan entitas penjajah Zionis Yahudi ke Jalur Gaza, Palestina.
“Karena menurut saya, yang paling bertanggung jawab terhadap serangan Israel ke Gaza Palestina adalah Amerika Serikat. Bahkan yang mendukung eksistensi Israel dari awal dan mem-backup itu Amerika Serikat,” jelasnya dalam acara Live Report Aksi Akbar Bela Palestina: Hentikan Genosida Muslim Palestina, Sabtu (8/6/2024) di kanal YouTube Media Umat.
AS juga mempunyai kedutaan besar di Indonesia. “Maka kita harus meminta pertanggungjawaban, bukan hanya mendesak menurut saya, terhadap hal ini,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan beberapa alasan mengapa AS mati-matian membela entitas Zionis Yahudi. Pertama, Zionis Yahudi dengan adanya American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) melakukan lobi-lobi yang sangat besar di Amerika Serikat.
“Biden sejak tahun 1970-an itu dari sebuah data mengatakan sudah di-backup oleh komunitas-komunitas Yahudi untuk menjadi pejabat, anggota senat sampai hari ini dan ternyata memang setiap calon-calon presiden AS baik dari Demokrat atau Republik selalu mendapatkan kucuran dana yang besar dari kelompok Yahudi yang kaya di sana,” ungkapnya.
Kedua, entitas Zionis Yahudi mempunyai manfaat kepentingan yang besar untuk negara besar khususnya AS sebagai perpanjangan tangan, menjadi mata dan telinga AS di Timur Tengah.
“Karena, Timur Tengah ini menjadi wilayah yang strategis berbatasan dengan negara-negara besar seperti Rusia dan Cina, dan Timur Tengah mempunyai sejarah sebagai negara besar. Secara geografis menjadi penghubung antar dunia, menjadi jantung dunia,” jelasnya.
“Sehingga ada sebuah teori mengatakan, siapa pun yang menguasai wilayah tengah ini maka, menguasai mengontrol dunia. Ada jalur-jalur minyak, jalur perdagangan dunia, sehingga Timur Tengah harus di bawah kontrol oleh sebuah negara superpower,” tandasnya. [] Lukman Indra Bayu
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat