Merawat Ketakwaan dengan Berislam Kaffah

 Merawat Ketakwaan dengan Berislam Kaffah

Mediaumat.info – Di hadapan puluhan peserta, Mubalighah Kota Depok Ustadzah Rushmilawati, S.Pd., menegaskan hendaknya para Muslimah merawat ketakwaan pasca-Ramadhan dengan berislam kaffah. Hal tersebut disampaikannya dalam kajian Muslimah Merawat Ketakwaan dengan Berislam Kaffah, Ahad (5/5/2024) di Depok, Jawa Barat.

Menurutnya, selama sebelas bulan pasca-Ramadhan, ketakwaan haruslah bertambah atau minimal mampu tetap terjaga. Salah satu cara merawatnya ialah dengan senantiasa menambah amal-amal shalihah.

Merawat ketakwaan, menurutnya, sudah diajarkan dan diingatkan oleh ulama-ulama terdahulu, salah satunya seperti yang diajarkan Syaikh Abdul Qodir Al-Jilaniy. Dalam kitab Al-Ghunyah, kutip Rushmilawati, Syaikh Abdul Qodir menjelaskan:

“Ketakwaan itu bukan sekadar puasa pada siang hari dan qiyam (salat/ibadah) pada malam hari. Akan tetapi, takwa itu meninggalkan hal yang dilarang Allah dan mengerjakan hal yang difardhukan-nya. Barang siapa yang setelah melakukan itu Allah anugerahkan kebaikan (semangat melakukan yang sunnah, serta meninggalkan yang makruh dan syubhat) yang demikian itu adalah kebaikan pada kebaikan.”

Menurutnya, hal tersebut yang disebut dengan ziyadatul khair atau bertambahnya kebaikan. “Sehingga ketika seseorang sudah terbiasa melakukan amal kebaikan maka dia akan mudah meninggalkan hal-hal yang sia-sia. Itulah yang disebut dengan takwa hakiki,” jelasnya.

Ketakwaan hakiki, jelasnya, adalah taat terhadap perintah Allah (syariah kaffah) dan menjauhi larangan-Nya. Perintah Allah Ta’ala meliputi seluruh aspek kehidupan, dan mengatur seluruh interaksi di semua level baik individu, masyarakat maupun negara.

“Bertakwalah di mana pun, kapan pun, dan dalam kondisi bagaimanapun,” ajaknya kepada para hadirin. [] Nusroh

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *