Akui Tak Mampu Hentikan Perang di Gaza, PBB Mandul

 Akui Tak Mampu Hentikan Perang di Gaza, PBB Mandul

Mediaumat.info – Pernyataan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres yang mengaku badan dunia yang dipimpinnya tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan perang rezim Zionis Yahudi di Gaza, mengonfirmasi organisasi internasional itu ternyata ‘mandul’ dan tak bisa diharapkan.

“Fungsi PBB mandul, tidak bisa diharapkan,” ujarnya dalam Bincang Bersama Sahabat Wahyu: PBB Menyerah, Hanya Khilafah yang Bebaskan Palestina, Selasa (2/4/2024) di kanal YouTube Bincang Bersama Sahabat Wahyu.

Lantaran itu, sikap PBB tersebut bagai ungkapan ‘melempar handuk’. “PBB sudah lempar handuk,” cetusnya, tentang ketidakmampuan menghentikan genosida tetapi malah menyerahkan kepada pihak berkuasa saat ini yang cenderung mengarah kepada adidaya Amerika Serikat (AS) dan sekutu.

Lebih jauh, hal ini semestinya pula membuka mata dunia terutama kaum Muslim terhadap kemungkinan PBB termasuk bagian dari konspirasi dunia untuk memusuhi Islam.

Padahal tugas dan fungsi PBB adalah menjamin keamanan dan perdamaian dunia. “Tugas dia (PBB), kalau ada peperangan, memfasilitasi dan mencegah terjadinya perang,” jelasnya, yang berarti pula mencegah banyaknya korban jiwa seperti halnya pasca Perang Dunia Pertama dan Kedua.

Di sisi lain, adidaya AS sendiri sebenarnya menjalankan standar ganda ketika berhubungan dengan Islam dan kaum Muslim. “Kalau ada negara yang memusuhi Islam dianggap itu tidak apa-apa,” ulasnya, sebagaimana pembantaian yang menewaskan puluhan ribu warga Gaza oleh Zionis Yahudi sejak peristiwa 7 Oktober 2023 lalu.

Sebaliknya, kerap ketika satu saja warga negara mereka tergores lebih-lebih dibunuh, seketika menuding pelaku pembunuhan sebagai teroris hingga kemudian diburu lantas dihancurkan.

Tak ayal, adidaya AS yang sebelumnya dianggap sebagai pihak berkuasa yang bisa menghentikan perang di Gaza, Palestina, justru sebenarnya merupakan sumber kekacauan dan kerusakan dunia itu sendiri.

“Hadirnya negara adidaya dalam bentuk sistem kapitalis itu bukan hanya tidak mampu, justru sumber kekacauan dan kerusakan di dunia,” tandasnya.

Sekadar ditambahkan, ideologi AS adalah kapitalis sekuler yang menurut Wahyudi, bersifat culas, tamak dan sangat merusak.

Menyelesaikan Persoalan

Lantas berkenaan siapa sebenarnya yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan di dunia Muslim, termasuk Palestina, Wahyudi menyinggung kekhilafahan Islam yang pernah memimpin dunia hingga 1924 M.

“Ini berbeda ketika misalnya di zaman Islam yang memimpin dunia dengan sistem khilafah dulu, tidak akan terjadi seperti pembantaian-pembantaian seperti ini,” ungkapnya.

Apalagi lembaga-lembaga internasional yang pada dasarnya mengooptasi negara-negara lain untuk kepentingan negara-negara Barat terlebih adidaya saat ini, tak bakalan bisa mendapatkan dukungan dari kekhilafahan Islam.

“Coba bayangkan adanya World Bank, adanya IMF, itu sebenarnya lintah darat ‘penghisap’ negara-negara dunia ketiga, termasuk menguasai kekayaan-kekayaan alamnya,” cetusnya, seraya menyebut betapa jahatnya sistem kapitalisme ini.

Maka itu, paling tidak umat Islam meneladani dua sosok tercatat sejarah sebagai pemimpin Islam yang pernah berhasil membebaskan Palestina. Mereka adalah Khalifah Umar bin Khattab (637 M), dan Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi (1187 M).

Penting diketahui, kata Wahyudi, dalam memimpin sebuah negeri hingga berhasil membebaskan Palestina, kedua pemimpin berkarakter Islam tersebut mengadopsi sistem Islam, bukan demokrasi maupun monarki.

Dengan kata lain, dari karakter inilah kemudian seorang penguasa bakal memiliki jiwa berikut dorongan menegakkan hukum-hukum berkeadilan. “Melihat orang kelaparan itu memang harus dibantu, melihat orang dibom dan dibunuh-bunuh seperti itu harus juga dihentikan,” tegasnya, memisalkan.

Tak hanya level penguasa, imbuhnya, bagi pihak yang tidak memiliki kekuasaan pun tetap bisa melakukan pembelaan dengan bermacam cara verbal maupun tulisan. Sementara bagi yang tidak berani, cukuplah mengingkari dalam hati dengan berdoa.

“Tiga level itu untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Palestina” pungkasnya. [] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *