Runtuhnya Khilafah Timbulkan Nestapa dan Malapetaka di Dunia Islam
Mediaumat.info – Merefleksi 100 tahun dunia tanpa khilafah, Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana mengatakan bahwa runtuhnya Khilafah Utsmani telah menimbulkan nestapa dan malapetaka di dunia Islam.
“Runtuhnya Khilafah Turki Utsmani memang menimbulkan nestapa dan malapetaka di dunia Islam termasuk di negeri ini,” tuturnya kepada media-umat.info, Selasa (5/3/2024).
Menurutnya, runtuhnya Khilafah Utsmani menyebabkan umat Islam terpecah belah menjadi lebih dari 50 negara, negara-negara tersebut dibangun dengan ikatan kebangsaan (nasionalisme) dan lepas dari ikatan Islam.
“Sehingga satu bagian terpisah dengan bagian lain, sakitnya satu wilayah tidak dirasakan oleh wilayah lain. Akhirnya umat Islam pun dinista secara fisik sampai hari ini,” jelasnya.
Selain itu, muncul juga sekularisme di bidang politik yakni pemisahan agama dan politik yang kemudian melahirkan demokrasi.
“Hukum-hukum manusia di atas hukum Allah SWT. Ayat-ayat konstitusi di atas ayat-ayat suci. Mulai saat itulah hukum-hukum Allah tidak diterapkan untuk mengatur negara dan akhirnya hukum manusia yang dipakai, kerusakan pun terjadi di mana-mana,” beber Agung.
Tak sampai di bidang politik, sekularisme juga sampai pada bidang ekonomi yang kemudian disebut dengan kapitalisme. Kapitalisme tersebutlah yang kemudian mengeruk kekayaan sumber daya alam di negeri negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia.
Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, faktanya dikuasai dan dikendalikan oleh kapitalisme global. Karenanya, menurut Agung, jika Indonesia ingin menjadi hebat, menjadi negara adidaya harus lepas dari cengkeraman kapitalisme.
“Yang bisa melawan kapitalisme hanyalah khilafah islamiah. Kalau Indonesia dan umat Islam Indonesia mengambil khilafah sebagai institusi penting, dan ini menjadi institusi yang akan menaungi umat Islam dan semuanya, diterapkan syariah Islam secara kaffah dan menjadi lawan kapitalisme maka Indonesia akan menjadi negara adidaya,” pungkasnya. [] Ade Sunandar