Praktisi: Setiap Anak Memiliki Potensi Lakukan Perundungan

 Praktisi: Setiap Anak Memiliki Potensi Lakukan Perundungan

Mediaumat.info – Terkait kembali maraknya kasus perundungan (bullying) di sekolah-sekolah, Praktisi Pendidikan Indiarto Imam menyebutkan setiap diri anak, setiap diri siswa yang bersekolah itu memang memiliki kecenderungan untuk melakukan perundungan.

“Setiap diri anak, setiap diri siswa yang bersekolah itu memang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan-tindakan yang itu (perundungan) karena dia memang memiliki potensi,” ujarnya dalam Kabar Petang: Melawan Bullying, Kamis (22/2/2024) di kanal YouTube Khilafah News.

“Dia memiliki kekuasaan, memiliki kekuatan sehingga melakukan bullying kepada siswa atau kepada anak-anak yang lebih lemah atau lebih rendah,” imbuhnya.

Kejadian perundungan ini, ulas Imam, merupakan bentuk yang setiap pada diri manusia itu memiliki keinginan diakui oleh orang lain, ingin menunjukkan kekuatannya, ingin menunjukkan kemampuan, ingin menunjukkan bahwa dia lebih kuat, lebih hebat.

“Sehingga kadang ada perasaan mereka yang lebih tinggi merendahkan orang dan lain sebagainya,” tukasnya.

Kejadian ini, menurut Imam, diperparah lagi karena kondisi pemahaman siswa tentang bagaimana rasa empati, rasa peduli, rasa suka menolong, rasa menghormati dan menghargai ini, mulai terkikis atau kurang memiliki pemahaman yang lebih dalam.

“Tetapi lebih dalam sebagai seorang Muslim itu adalah sebagai bentuk nilai keimanan mereka yang harus bisa bersikap menyenangkan berbuat baik suka menolong suka membantu kepada orang lain,” ujarnya.

Nah dari segi inilah, Imam menilai, kondisi pelajar saat ini, penanam nilai suatu pandangan hidup terhadap kehidupan yang akan datang ini masih kurang yaitu nilai-nilai keimanan nilai-nilai ketakwaan ini yang perlu mendapat perhatian lebih.

Peran Orang Tua

Menurut Imam, peran orang tua, keluarga yang mestinya dekat dengan anak, mestinya memberikan perhatian anak.

“Kadang banyak di situasi seperti ini kondisi orang tua itu sibuk bekerja, orang tua banyak aktivitas di rumah. Ketika di luar rumah banyak juga masalah ketika sampai rumah kurang memberi perhatian kepada anak karena sudah capek kerja,” bebernya.

Menurutnya, ada yang berpandangan sudah cukup memberikan materi yang diperlukan oleh anak atau keluarga dan ketika ini terjadi kepada suatu keluarga, bisa dilihat bahwa kondisi keluarga ini kondisi yang kurang baik, kurang ideal.

“Orang tua sudah memberikan perhatian memberikan contoh yang baik, kehidupan keluarganya harmonis insyaAllah kondisi seperti ini anak-anak yang tidak akan melakukan bullying,” cetusnya.

Peran Negara

Imam mengungkapkan, peran negara dalam pendidikan tentang akidah, tentang perilaku baik itu akan mendatangkan pahala dan perilaku berbuat buruk itu akan mendatangkan dosa.

Perilaku baik itu, jelas Imam, mengakibatkan terjadinya kebaikan-kebaikan yang lainnya. Dan ini, harus ditanamkan bahwa orang berperilaku baik itu tidak hanya sekadar baik untuk manusia tetapi kebaikan itu diyakini adalah perintah dari Allah SWT.

“Ini adalah contoh dari Rasulullah,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan tiga hal yang harus dilakukan untuk mencegah semaksimal mungkin perundungan terjadi kembali. Pertama, baik dan buruk, pahala dan dosa harus ditanamkan sejak dini. Diberikan contoh-contoh kebaikan, nilai kehidupan bagaimana manusia yang berperilaku baik pada manusia yang lain yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW ini yang pertama.

Kedua, ada peran keluarga. Islam mengajarkan di dalam keluarga itu ada ayah dan ibu yang di situ memiliki peran terhadap anaknya, mendidik anaknya, memberi contoh, memberi teladan mengajak ibadah, memberi pendidikan yang baik, mengarahkan kepada teman yang baik dan lain sebagainya.

Ketiga, tentu di tengah-tengah masyarakat pergaulan Islam itu akan memberi kondisi masyarakat yang baik, itu tentu di tengah-tengah masyarakat itu adalah keinginan hal berbuat kebaikan di tengah-tengah masyarakat.

“Di dalam Islam itu ketika terjadi pelanggaran kemaksiatan yang merugikan maka pelakunya akan ditindak secara tegas sesuai dengan hukum hukum yang diberlakukan di dalam Islam,” ujarnya.

Lantas, menurut Imam, jika ada orang berperilaku jahat memukul sampai  terjadi perundungan itu sampai harus dibawa ke rumah sakit, maka di situ ada tindakan-tindakan hukum namanya hukum-hukum ta’zir. “Yang akan dikenakan kepada perilaku  perilaku tindakan itu yang ditegakkan oleh seorang qadhi atau seorang hakim,” tandasnya.

“Jadi Islam itu menjaga masyarakat atau kondisi perilaku bullying ini agar tidak marak terjadi,” pungkasnya. [] Muhammad Nur

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *