Pemred Al-Waie: Umat Tak Bisa Berharap Capres Sampaikan Gagasan Berbeda

 Pemred Al-Waie: Umat Tak Bisa Berharap Capres Sampaikan Gagasan Berbeda

Mediaumat.info – Pemimpin Redaksi Tabloid Al-Waie Farid Wadjdi menyatakan bangsa ini tidak bisa berharap kepada para calon presiden dan calon wakil presiden untuk menyampaikan gagasan yang berbeda.

“Kita tidak bisa berharap kepada para calon yang ada itu menyampaikan gagasan yang berbeda,” ujarnya dalam Sorotan Dunia Islam, Rabu (27/12/2023) di Radio Dakta 107.0 MHz FM Bekasi.

Hal ini ia paparkan untuk menanggapi gelaran Debat Capres 2024 yang diselenggarakan oleh KPU RI, Ahad (7/1) kemarin.

Artinya, kata Farid lebih lanjut, dalam menghadapi persoalan negeri ini, basis ideologi yang digunakan para calon presiden dinilai sama. Makanya gagasan yang dilontarkan pun sebenarnya sama atau hampir sama.

Ambil misal, tidak ada kandidat yang menyampaikan gagasan syariat Islam. “Ini kan sebenarnya sangat menarik ya kalau ada yang menyampaikan gagasan berbasiskan kepada syariat Islam,” papar Farid. Pasalnya, syariat Islam inilah yang membedakan dengan gagasan-gagasan yang ada sekarang.

Tengoklah tentang pengelolaan sumber daya alam (SDA) di negeri ini, yang menurut Farid, rata-rata semuanya menyatakan demi kepentingan investasi yang tidak bermasalah.

Padahal SDA, dalam hal ini barang tambang yang notabene melimpah jumlahnya, jelas Farid, secara ketentuan Islam sesungguhnya adalah milik umum yang pengelolaannya harus dilakukan negara untuk kepentingan publik.

Artinya, tak boleh kemudian diserahkan kepada individu domestik apalagi asing. “Ini kan gagasan yang berbeda,” cetusnya kembali.

Tak hanya itu, para kandidat juga menghindari isu-isu strategis lainnya. “Masing-masing para calon ini berusaha menghindari isu-isu yang sebenarnya strategis,” sambungnya.

Di antaranya, terkait isu lingkungan hidup yang kata Farid, justru di belakang masing-masing kandidat ada para oligarki, kapitalis pemilik konsesi tambang-tambang yang kemungkinan besar secara lingkungan hidup itu merusak.

Pun soal makin masifnya tindak pidana korupsi. “Masing-masing partai ini kalau kita lihat yang ada di belakang para calon ini, itu kan mau tidak mau harus kita akui ada yang terlibat korupsi,” ulasnya.

Terlebih seputar bahaya dari kebijakan utang negeri ini. Sebagaimana data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga akhir November 2023, utang Indonesia sebesar Rp8.041,01 triliun.

Dengan kata lain, bahwa utang yang menurut Farid membahayakan dalam sebuah kebijakan negara, itu tidak dikritisi oleh para calon presiden.

Lantaran itu, karena basis dari kebijakan ekonomi para calon ini sama yaitu kapitalisme, ia pun tak heran dengan sikap saling ‘menyerang’ secara individu di antara kandidat, bukan pada level gagasan substansial.

Untuk dipahami, salah satu prinsip dari kapitalisme memang membolehkan utang sebagai sumber pemasukan negara.

“Saya kira di situ persoalan mendasar yang terjadi pada debat-debat para capres ini kalau kita bersikap objektif kepada masing-masing calon,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *