Impor Beras dari Cina, Pemerintah Tidak Serius Rencanakan Ketahanan Pangan
Mediaumat.id – Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menyatakan langkah pemerintah akan impor beras dari Cina menunjukkan ketidakseriusan dalam merencanakan ketahanan pangan.
“Ini ketidakseriusan dalam merencanakan ketahanan pangan, apalagi di negara agraris kok bisa-bisanya mengimpor beras,” tegasnya dalam Bincang Bersama Wahyu: Kenapa Jokowi Perintahkan Impor 1 Juta Ton Beras dari Cina? di kanal YouTube Bincang Bersama Sahabat Wahyu, Jumat (6/10/2023).
Menurut Wahyudi, semestinya jangan ada impor beras, seharusnya adalah ada subsidi pupuk, subsidi obat-obatan untuk petani. “Mestinya itu yang dilakukan pemerintah daripada dananya untuk impor,” ungkapnya.
Ia memandang, lahan pertanian di Indonesia itu luas sekali, tinggal bagaimana pemerintah mengatur kebijakannya. Karena, pemerintahlah yang bisa mengizinkan apakah lahan tersebut bisa dialihfungsikan atau tidak.
“Kita sebenarnya tidak kekurangan lahan, karena Indonesia begitu luas dan tanahnya begitu subur, mestinya tidak kekurangan, kalau memang ada kebijakan untuk mempertahankan lahan-lahan produktif,” jelasnya.
Wahyudi juga mengkritik pernyataan dari pejabat pemerintahan yang justru memberikan solusi yang terkesan serampangan, seperti agar rakyat mengonsumsi sumber pangan alternatif (jagung, singkong, sagu) ketika beras langka.
“Kalau solusi itu, biar enggak dikasih tahu, masyarakat sudah mengerti. Saya pikir saran seperti itu sudah dipahami masyarakat,” ungkapnya.
Wahyudi mendapati, di rezim Jokowi saat ini banyak kebijakan dan pernyataan yang aneh-aneh, yang tidak form dengan bidangnya masing-masing.
“Kalau belum bisa memberikan solusi yang tepat mending diam kalau menurut saya,” pungkasnya. [] Ade Sunandar