SI Jabar Menolak Keras Pembangunan Patung Soekarno di Bandung
Mediaumat.id – Dewan Pimpinan Wilayah Syarikat Islam Jawa Barat (SI Jabar) menolak keras pembangunan patung Soekarno di GOR Saparua kota Bandung yang digagas, oleh Yayasan PNI bekerjasama dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Kami menyatakan sikap, menolak keras pembangunan patung Soekarno di GOR Saparua kota Bandung,” ujarnya dalam pernyataan sikap Syarikat Islam Jabar tertanda tangan Dr. KH. Nandang Koswara, M.Pd (Ketua) dan H. Suhara Iskandar, S.Pd.I (Sekretaris) yang diterima Mediaumat.id, Kamis (24/8/2023).
SI Jabar meyakini, pembuatan patung seorang tokoh adalah perkara yang lambat laun akan mendegradasi akidah. Sebagaimana dulu patung-patung para tokoh di era jahiliah yang di kemudian hari dikultuskan.
SI Jabar memandang, pembuatan patung Soekarno tidak akan menambah lebih mulianya pahlawan proklamator tersebut. Kedudukan Soekarno secara resmi sudah ditetapkan berdasar keputusan pemerintah sebagai salah satu pahlawan nasional. Justru dengan adanya patung Soekarno tersebut akan menyebabkan fragmentasi di kalangan masyarakat. “Dalam hemat kami, pembuatan patung justu menjadi perkara mubazir,” tulisnya.
SI Jabar menilai, Jawa Barat tengah membutuhkan perhatian mendasar dalam hal pengentasan kemiskinan. Sehingga alokasi dana pembangunan patung Soekarno tersebut akan sangat bermanfaat jika diperuntukkan usaha produktif, kreatif, dan berhasil guna dalam rangka mendongkrak mengentaskan kemiskinan. Bahkan, akan lebih baik digunakan untuk program riil seperti beasiswa para santri di Jawa Barat.
Pembangunan patung Soekarno itu, ungkap SI Jabar, belum ditempuh melalui musyawarah secara sistemik holistik dan mufakat. Mestinya Pemprov Jabar, DPRD, dan tokoh masyarakat Jawa Barat turut terlibat, berkolaborasi dalam menelaah nilai manfaat pembangunan patung Soekarno tersebut.
Sedangkan secara historis, SI Jabar memandang, nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, kelak akan dikenang sebagai sosok yang kurang bijak. Karena menggunakan kekuasaannya tanpa melibatkan rakyat yang dalam hal ini diwakili oleh DPRD Jabar. Dan hal ini tentu akan menjadi preseden buruk dalam hal hubungan antar lembaga di Jawa Barat.
“Upaya mengondusifkan semangat juang Soekarno dalam mempersonalisasikan nilai-nilai berbangsa, beragama dan bernegara, bukan berarti harus dibangun patung Soekarno,” pungkasnya.[] Agung Sumartono