Gaji PNS Naik Tahun Depan, PAKTA: Basa-Basi Politik

 Gaji PNS Naik Tahun Depan, PAKTA: Basa-Basi Politik

Mediaumat.id – Direktur Pusat Analisis Kebijakan Strategis (PAKTA) Dr. Erwin Permana menilai adanya informasi kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) di tahun depan tidak lebih sebatas basa-basi politik.

“Saya melihat naiknya gaji PNS untuk tahun depan tidak lebih dari sebatas basa-basi politiknya Jokowi di tahun-tahun politik yang kenaikannya hanya 8 persen,” ujarnya dalam acara Kabar Petang: Oh! Ternyata Ini Motif Jokowi Naikkan Gaji PNS, Rabu (23/8/2023) di kanal YouTube Khilafah News.

Ia melihat, kenaikan gaji PNS yang kini berganti nama menjadi aparatul sipil negara (ASN) yang dekat dengan tahun politik jelas ada udang di balik batu.

Menurutnya, kebijakan kenaikan gaji ASN ini bukan kebijakan yang tulus karena hanya dilakukan di tahun politik.

“Sepertinya Jokowi ingin memastikan bahwa ASN ini solid di bawah gerbongnya dan sejalan dengan preferensi politiknya. Ia ingin menangguk suara ASN dan keluarganya serta siapa saja yang bersinggungan dengan ASN,” prediksinya.

Selama Berkuasa

Jokowi sendiri selama sepuluh tahun berkuasa (2014-2024), menurut Erwin, hanya menaikkan gaji ASN sebanyak tiga kali saja yaitu tahun 2015, 2019, dan terakhir tahun 2024 nanti yang juga merupakan tahun politik.

Erwin menilai, kenaikannya tidak seberapa jika dibandingkan dengan presiden sebelumnya yang menaikkan gaji ASN setiap tahun.

Ia tidak bermaksud mengatakan presiden sebelumnya lebih baik, namun jika bicara konteks kenaikan gaji, menurutnya, Jokowi adalah presiden yang pelit terhadap ASN.

“Pelit terhadap ASN tapi ia adalah presiden yang pro terhadap oligarki dengan serangkaian kebijakan-kebijakannya. Ia juga senantiasa mendorong insentif pajak bagi para pengusaha dan mempermudah izin usaha,” ulasnya.

Ia mencoba mengomparasikan beban ASN dibandingkan dengan kenaikan gaji ASN dikaitkan dengan inflasi. Inflasi Indonesia setiap tahun rata-rata 4 persen, sedangkan kenaikan gaji ASN hanya tiga kali selama Jokowi berkuasa.

“Artinya ada kenaikan inflasi 12 persen selama Jokowi berkuasa tapi naiknya gaji hanya 8 persen. ASN justru tekor, enggak ada impact-nya (pengaruhnya) sama sekali,” pungkas Erwin.[] Erlina

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *