Transgender Meningkat di AS, Duma Rusia: Tren yang Buruk
Mediaumat.id – Menyinggung makin meningkatnya jumlah transgender di Amerika Serikat (AS), Ketua Duma Negara atau lembaga legislatif majelis rendah dari Majelis Federal Rusia Vyacheslav Volodin mengatakan, hal tersebut merupakan tren yang buruk.
“Ini adalah tren yang buruk dan jalan yang mengarah pada penurunan bangsa, dan ini tidak dapat kami terima,” ujarnya seperti dilansir Mediaumat.id, dari akun Twitter @US_World1, Jumat (14/7/2023).
Ia menyatakan demikian berdasarkan data di tahun 2022 terkait fenomena operasi ganti kelamin di AS, meningkat 50 kali lipat selama sepuluh tahun terakhir.
“Ada 1.640.000 orang transgender,” beber mantan pembantu Presiden Vladimir Putin tersebut.
Dengan kata lain, seandainya Rusia memiliki hukum yang mirip dengan hukum Barat, di AS maupun Eropa, misalnya, maka kata Vyacheslav, jelas negeri Beruang Merah tersebut tidak akan memiliki apa-apa selain penyimpangan.
“Jika kita memiliki hukum yang mirip dengan hukum Eropa, maka jelas kita tidak akan memiliki apa-apa selain penyimpangan,” tandasnya.
Karenanya ia pun menyeru untuk melakukan apa pun demi keberlangsungan negaranya. “Ayo lakukan segalanya untuk mewariskan negara kepada keturunan kita,” serunya.
Ia juga menyatakan, “Tidak akan ada masa depan tanpa keluarga, tanpa kelahiran anak.”
Sebagaimana yang bisa dilihat sebelumnya, pada Rabu (14/6), Duma Negara, menyetujui RUU pertamanya yang melarang ‘intervensi medis yang ditujukan untuk mengubah jenis kelamin seseorang’ dan ‘pendaftaran negara untuk mengubah jenis kelamin tanpa operasi’.
“Pemerintah akan memutuskan daftar intervensi yang diizinkan terkait dengan pengobatan anomali fisiologis bawaan pada anak-anak,” demikian kata situs web Duma.
Bahkan semua, 365 deputi Duma Negara yang hadir untuk pemungutan suara kala itu mendukung RUU tersebut.[] Zainul Krian