Tindakan Menumpahkan Satu Darah Seorang Muslim Itu Amat Besar Dosanya

 Tindakan Menumpahkan Satu Darah Seorang Muslim Itu Amat Besar Dosanya

Ungkapan prihatin dan kemarahan yang ditampilkan oleh kaum Muslim di dunia setelah pembantaian muslim Rohingya cukup menyejukkan hati. Kaum Muslim melihat apakah pemerintahan Muslim akan mengambil tindakan tegas untuk membela kehormatan kaum muslimin yang teraniaya tersebut, tetapi sekali lagi reaksi dari rezim-rezim itu masih sangat kecil.

Diriwayatkan dalam di dalam hadist Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam:

Bersabda Rasulullah shollallahu ‘alaih wa sallam “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: “Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” “Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn.” Seseorang bertanya: “Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi shollallahu ‘alaih wa sallam bersabda: “Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)

Hadist di atas tampaknya bisa dijadikan gambaran terhadap realitas umat Islam saat ini. Sebut saja pembantaian di Rohingya. Dua hal yang harus dipahami terkait tragedi kemanusiaan yang terjadi di Rohingya. Yakni pertama adanya korban, dan yang kedua adanya pelaku.

Umat Islam di Arakan adalah korban. Untuk korban, benar sudah ada penanganan dalam arti adanya bantuan makanan dan obatan-obatan yang dikirimkan. Termasuk bantuan untuk evakuasi. Namun, bagaimana penanganan untuk pelaku pembantaian tersebut? Apakah cukup hanya dengan mengutuk? Mengecam? Memutuskan hubungan diplomatik? Sesekali tidak. Karena hal tersebut tidak mampu menghentikan pembantaian yang mereka lakukan.

Ibaratnya, saat kaki kanan saudara kita di lukai oleh mereka, kemudian kita obati kaki kanan tersebut. kemudian sang pelaku melukai kaki kiri ya, kita pun kemudian mengobati. Pelaku kemudian melukai tangan kanna, kita obati, dan begitu seterusnya.

Hal ini akan terus berulang seperti siklus, karena solusi yang kita berikan hanya untuk korban, bukan untuk pelaku. Padahal, harus ada tindakan tegas untuk menghentikan apa yang mereka lakukan sehingga darah-darah umat Islam tidak lagi tumpah. Harusnya yang dilakukan oleh penguasa negeri-negeri Muslim adalah segera mengentaskan secara RIIL untuk menyelamatkan saudara-saudaranya yang terkapar merintih kesakitan. Bukankah umat Islam adalah bersaudara? Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (T.Q.S Al-Hujurat: 10)

Kepada penguasa di negeri-negeri muslim hendaklah Anda bertakwa kepada Allah terkait apa yang sedang dilakukan, lalu hentikan pembantaian terhadap kaum Muslim. Ingat, tindakan menumpahkan satu darah seorang Muslim itu amat besar dosanya di sisi Allah. Dan hendaklah menolong nyawa kaum muslimin dan mengembalikan kemuliaan mereka dengan cara yang benar. Bukankah umat ini adalah umat yang diibaratkan oleh Rasulullah saw sebagai satu tubuh?

Ainun Dawaun Nufus (pengamat Sosial Politik)

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *